Salin Artikel

Koalisi PKB-PKS Dinilai Sukar Terbentuk karena Tidak Ada Tokoh Pemersatu

Sebab, tidak ada tokoh yang bisa merekatkan hubungan kedua partai politik (parpol) tersebut.

“Tidak ada sosok pemersatu. Oke lah banyak orang melihat dulu keduanya sama-sama mendukung (pemerintahan) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” ucap Berdasarkan pandangan Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor pada Kompas.com, Jumat (10/6/2022).

“Persoalannya, yang mengikat (koalisi tersebut saat itu) bukan deal antara mereka, tapi karena kepentingan yang sama untuk mendukung SBY, sehingga yang mempersatukan ya SBY,” paparnya.

Firman pun meragukan keseriusan wacana pembentukan koalisi ini. Sebab PKS dan PKB butuh waktu menyampaikan niatan itu hingga kader paling bawah.

“Karena selama ini ada satu anggapan umum bahwa background keduanya berbeda, jadi enggak mudah,” sebut dia.

Dalam pandangan Firman, perbedaan itu karena selama ini PKB dinilai lebih moderat. Sedangkan PKS cenderung dianggap sebagai parpol dengan corak Islam yang lebih kanan.

“Jadi ada kekhasan di masing-masing partai, ini yang butuh waktu untuk bisa saling memahami dan sekali lagi ini adalah eksperimen,” katanya.

Terakhir, Firman menyatakan, perbedaan keduanya terkait sosok calon presiden (capres) yang bakal diusung.

Untuk PKB, lanjut dia, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin adalah kandidat capres utama. Tapi hal itu belum tentu disetujui oleh PKS.

“Kalau kita lihat political gestur dari grassroots PKS tidak mengarah ke Cak Imin,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengklaim tengah menjajaki pembentukan koalisi dengan PKB. Harapannya, proses ini dapat melahirkan poros politik ketiga.

Aboe meyakini koalisi yang terbentuk antar dua partai Islam itu bakal menarik parpol lain untuk bergabung.

Pasalnya keduanya tinggal butuh satu parpol lagi untuk memenuhi ambang batas pencalonan capres dan calon wakil presiden (cawapres) untuk menghadapi kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid meyakini koalisi yang dijajaki PKS dan PKB dapat menghilangkan polarisasi di tengah masyarakat.

"Kalau PKS dan PKB duduk, politik identitas hilang, pembelahan hilang, kadrun-kadrun hilang. Yang diinginkan masyarakat perut kenyang, anak-anak bisa sekolah, kesehatan bisa terjamin, masa depan Indonesia terjaga," kata Jazilul.

Ia melanjutkan, koalisi yang sedang dijajaki ini membuktikan bahwa PKB dan PKS bisa mencapai titik temu.

Menurut Jazilul, selama ini masyarakat kerap memandang PKB dan PKS tidak dapat bertemu.

Tetapi, Jazilul mengatakan, PKB harus memberi penjelasan kepada konstituen mengenai niatan pembentukan koalisi ini.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/10/18061841/koalisi-pkb-pks-dinilai-sukar-terbentuk-karena-tidak-ada-tokoh-pemersatu

Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke