Pertemuan digelar di DPP Kantor Partai Nasdem, Jakarta. Perjumpaan dua elite politik ini digelar dalam rangka silaturahmi dan makan siang bersama.
Pantauan Kompascom, Prabowo yang mengenakan batik bernuansa coklat hadir di lokasi sekitar pukul 11.50 WIB.
Ia hadir didampingi sejumlah pengurus Partai Gerindra lainnya, di antaranya Ketua Harian Partai Sufmi Dasco Ahmad serta Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani.
Pertemuan dilakukan secara tertutup dan selesai sekitar pukul 16.35. WIB atau sekitar 4,5 jam. Prabowo mengeklaim pertemuan itu merupakan silaturahmi kedua sahabat lama.
Surya Paloh mengatakan pertemuan ini banyak membicarakan hal-hal romantisme dan semangat persahabatan antara kedua partai. Isi pembicaraan juga tidak ada batasan tertentu.
"Pertemuan kami tadi lebih banyak membicarakan hal-hal romantisme, semangat persahabatan yang cukup terjaga dalam kurun waktu yang cukup lama puluhan tahun," ujar Surya usai melakukan pertemuan dengan Prabowo di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022).
Prabowo juga menyebutkan bahwa pertemuannya dengan Surya adalah pertemuan yang membahas hal romantisme dan penuh humor.
Menteri Pertahanan itu menjelaskan dirinya dan Paloh telah berhubungan baik selama 40 tahun.
Menurutnya, pertemuan ini adalah wujud silaturahmi antara kedua ketua umum partai politik itu.
"Kita bersahabat dan kita juga alumni Golkar. Alumni Golkar ada Pak Siswono senior saya di Golkar dan di KKTI. Kita istilahnya temu kangen sebetulnya," terang Prabowo.
Potensi koalisi
Prabowo menegaskan, bahwa ia dan Surya memiliki hubungan batin dan kesamaan visi.
Visi yang dimaksudkannya itu yakni terkait visi kebangsaan, serta komitmen kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Selain itu, Prabowo mengatakan, kesamaan antara keduanya adalah terkait hobi mengoleksi patung dan kesukaan terhadap sejarah.
Keduanya mengagumi tokoh dunia yang sama, yakni Mahatma Gandi dan Nelson Mandela.
Dalam perjalanannya, kata Prabowo, ia dan Surya juga kadang-kadang memilih jalan yang berbeda dan pernah bersaing, tapi ia menegaskan keduanya tetap bersahabat dan mencintai Bangsa Indonesia.
Meski memiliki kesamaan, Prabowo mengatakan, masih belum bisa memastikan apakah kesamaan itu akan membuat kedua partai berkoalisi dalam Pemilu 2024.
"Ya tapi kan beliau pemimpin partai, saya pemimpin partai. Kita kan nggak bisa bertindak karena kita teman, kita atur sendiri-sendiri, kan nggak bisa," ucap Prabowo.
Menurut Prabowo, sebagai sebuah partai, Gerindra dan Nasdem memiliki konstituennya masing-masing.
Prabowo menegaskan, aspirasi dari para konstituen pun harus juga dipertimbangkan.
"Kita kan bertanggung jawab ya kepada partai kita. Tapi bahwa kita komit apapun terjadi, kita komit bersama-sama menjaga Pancasila, menjaga keutuhan Republik Indonesia. Jadi kita tidak hanya untuk pemilu, kita lebih dari itu. Saya kira itu," imbuhnya.
Sosok capres
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengungkapkan kriteria yang tepat untuk calon presiden (capres) 2024.
Kriteria calon presiden 2024, kata Prabowo, tentu harus seorang warga negara Indonesia (WNI) yang sehat jasmani dan rohani.
Selain itu, sosok tersebut haruslah yang komitmen penuh dan setia kepada Indonesia.
Namun, ia menambahkan, sebaiknya sosok capres 2024 adalah orang yang sudah berpengalaman.
"Sosok yang sungguh-sungguh komit dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 seutuhnya. Tidak sebagai mantra, tapi seutuhnya. Saya kira itu kriteria yang paling penting. Kalau bisa yang berpengalaman," ungkapnya.
Prabowo kemudian ditanya kembali soal peluangnya mencalonkan diri maju dalam Pilpres 2024.
Adapun kader Partai Gerindra menargetkan Prabowo Subianto menjadi Presiden Indonesia pada Pemilu 2024.
Target tersebut menjadi prioritas utama Partai Gerindra, bahkan di atas memenangkan pemilihan legislatif (pileg).
"Ya nggak harus Prabowo, siapa saja," ujar Prabowo.
Sulit koalisi
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, besar kemungkinan pertemuan Prabowo dan Surya Paloh terkait dengan agenda politik 2024.
Sebagaimana diketahui, pimpinan partai politik belakangan tengah rajin melakukan penjajakan ke partai politik lain, tak terkecuali Prabowo dan Paloh.
"Ini jelas bukan pertemuan seremonial. Besar kemungkinan terkait penjajakan koalisi menuju 2024," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (1/6/2022).
Umam mengatakan, Prabowo dan Paloh memang memiliki kedekatan tersendiri.
Keduanya pernah menjadi kader Partai Golkar hingga akhirnya sama-sama keluar untuk membentuk partai masing-masing.
Namun, meski dekat dan ada indikasi melakukan pertemuan terkait agenda politik, menurut Umam, kecil kemungkinan kedua partai berkoalisi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/02/07480291/pertemuan-empat-setengah-jam-prabowo-dan-surya-paloh