Salin Artikel

Apa yang Dicari, Jenderal Andika?

Terlebih, banyak mantan panglima TNI yang kemudian nyemplung ke dunia politik.

Agenda apa yang dibawa Jenderal Andika ketika mengunjungi ormas-ormas Islam menjadi menarik untuk dikaji dari sisi politik.

Sejak dilantik sebagai Panglima TNI, 17 November 2021, Andika Perkasa tidak langsung road show ke ormas-ormas keagamaan sebagaimana yang dilakukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Sepuluh hari setelah memegang tongkat Tri Batra 1, Listyo Sigit langsung mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Rabithah Alawiyah.

Setelah dilantik sebagai Panglima TNI, Jenderal Andika justru memilih melakukan penguatan internal dengan mengunjungi Markas Besar TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.

Terlebih terpilihnya menantu mantan Kepala BIN Jenderal (TNI) AM Hendropriyono ini sempat mencuatkan isu adanya ketegangan di tubuh TNI setelah Presiden Joko Widodo tidak menggunakan rotasi matra sehingga setelah panglima sebelumnya, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dari matra Angkatan Darat disusul Marsekal Hadi Tjahjanto dari matra Angkatan Udara, tidak sertamerta beralih ke matra TNI Angkatan Laut.

Andika Perkasa sukses meredam isu-isu tak sedap dan berhasil mendapat dukungan penuh dari tiga matra.

Andika juga secara lugas berhasil menepis isu pelanggaran HAM dalam kasus terbunuhnya tokoh Papua Theys Hiyo Eluay pada 2001 lalu.

Demikian juga soal harta kekayaannya yang sempat mendapat sorotan tajam dari Imparsial.

Enam bulan berlalu. Tiba-tiba sepanjang Senin kemarin, Andika menghabiksan waktu dengan mengunjungi kantor PBNU dan Muhammadiyah.

Ketika bertemu Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Andika memberikan pujian atas berbagai keberhasilan organisasi kaum Nahdliyin tersebut.

Andika dan Gus Yahya kemudian terlibat diskusi tentang program Bela Negara.

Kepada Muhammadiyah, Andika memberikan pujian atas keberhasilannya di bidang pendidikan dan kesehatan.

Selain Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, kedatangan Panglima TNI juga disambut langsung Sekum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti.

Kunjungan Panglima TNI ke ormas-ormas Islam terbesar tentu sebuah kabar menggembirakan di tengah berbagai isu yang “memanaskan telinga” seperti Islamophobia, kriminalisasi ulama, keberpihakan TNI, dll.

Meski gaungan semacam itu hanya ramai di media sosial, namun jika tidak disikapi dengan baik bisa saja merembet ke mana-mana.

Bahkan andai pun tidak ada hal-hal semacam itu, kunjungan Andika tetap diperlukan sebagai bagian dari silaturahmi kebangsaan.

Namun seperti disinggung di atas, menjelang tahun politik, pergerakan tokoh nasional baik yang sedang menjabat maupun yang berada di luar Istana, menjadi menarik ketika dilihat dari sisi berbeda.

Bukankah tidak aneh jika kita memaknai kunjungan Andika juga ada kaitannya dengan kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024? Terlebih Andika hanya akan menjabat Panglima TNI sampai 21 Desember 2022.

Upaya untuk penyetaraan masa dinas anggota TNI seperti anggota Polri, yakni 58 dan bisa diperpanjang hingga 60 tahun yang dilayangkan pensiunan TNI Euis Kurniasih dkk, ke Mahkamah Konstiusi kandas.

Artinya, tahun depan Andika sudah berbaju sipil dan memiliki hak memilih dan dipilih dalam suatu kontestasi politik.

Sulit tidak menduga Andika akan menggunakan popularitasnya untuk mencoba peruntungan di ranah sipil sebagaimana mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso dan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang terlibat langsung pada gelaran Pilpres 2019. Kedua jenderal ini berada di kubu berseberangan.

Sedang Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo berupaya melakukan lobi politik untuk bisa menjadi calon presiden (capres), namun gagal mendapat dukungan signifikan.

Mari kita asumsikan Andika Perkasa akhirnya juga memiliki ketertarikan menjadi capres pada gelaran Pilpres 2024.

Asumsi ini didasarkan pada fakta bahwa namanya mulai muncul di sejumlah survei.

Hasil Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) Litbang Kompas yang dirilis 23 Februari 2022 cukup menarik ketika elektabilitas Andika di atas Ketua DPR yang juga jagoan PDI-P, Puan Maharani.

Elektabilitas mantan KASAD ini juga melampaui Menteri BUMN Erick Thohir dan Mahfud MD.

Padahal kita tahu bagaimana gerakan Puan Maharani dan Erick Thohir dalam beberapa bulan terakhir.

Puan semakin rajin melakukan kunjungan kerja ke daerah, sementara simpatisannya dengan “sukarela” memasang berbagai macam baliho.

Bantuan yang mengatasnamakan Puan juga semakin sering dilakukan oleh kader-kader PDI-P.

Hal serupa juga dilakukan Erick Thohir. Setelah menjadi anggota kehormatan Banser, Erick terlihat bersemangat mengunjungi pondok-pondok pesantren NU.

Nasabah bank-bank BUMN juga pasti sering menjumpai foto Erick di mesin ATM yang menurut Sekretaris BUMN Arta Sinulingga, sedang mengkampanyekan program Ahlak yang menjadi semboyan BUMN saat ini.

Meski elektabilitas Andika masih di angka dua persen, jangan diremehkan karena dalam SKN Litbang Kompas, elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun hanya 2,6 persen.

Sementara di puncak ada Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, dengan elektabilitas sebesar 26,5 persen.

Jika kemudian Andika melakukan gerakan politik, semisal lebih sering melakukan kunjungan ke basis-basis massa, bukan mustahil elektabilitasnya meroket dalam beberapa bulan mendatang.

Tetapi benarkah Jenderal Andika sedang berupaya menaikan elektabilitasnya melalui kunjungan ke PBNU, Muhammadiyah dan ke depan mungkin juga menyambangi organisasi-organisasi lain?

Jawabannya baru akan kita diketahui setelah beliau tidak lagi menjabat sebagai Panglima TNI.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/25/05450021/apa-yang-dicari-jenderal-andika-

Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke