Salin Artikel

NU Berencana Gelar Konferensi Internasional Pemimpin Agama Seluruh Dunia

Ia menyampaikan, salah satu di antara kegiatan berskala internasional yang akan diselenggarakan NU adalah konferensi internasional para pemimpin agama seluruh dunia atau disebut Religion 20 (R20).

Program lainnya adalah fikih peradaban, yang juga diklaim sama-sama bertaraf internasional.

"Dua agenda ini sedang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia terkait dengan berbagai kemelut di belahan dunia," kata Yahya melalui siaran pers PBNU yang diterima Kompas.com pada Minggu (22/5/2022) malam.

Dua agenda internasional itu merupakan bagian dari 9 klaster di berbagai bidang yang termasuk dalam serial program yang "bersifat dinamis".

Eks juru bicara Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid itu menyebutkan, serial program strategis ini diupayakan dalam rangka menyongsong satu abad NU.

Yahya berharap, sejumlah program itu, termasuk agenda-agenda internasional, tadi membuat ormas Islam tertua di Indonesia ini menemukan alur tempuh secara bermakna dalam mencari solusi atas masalah-masalah kemanusiaan dan peradaban.

"Tujuannya, ketika NU berusia 100 tahun, seluruh warga nahdliyin sudah sungguh-sungguh memiliki wawasan yang jelas dengan apa yang akan dilakukan 100 tahun ke depan," ungkapnya.

Di samping itu, Yahya memastikan bahwa jajaran PBNU telah membangun rancangan agenda untuk kepengurusan ini selama lima tahun ke depan.

Beberapa agenda yang telah disusun yakni program peremajaan sawit rakyat sebanyak 80 ribu hektar di seluruh Indonesia, pengembangan kampung nelayan di 80 titik, program wirasantri, bimbingan pernikahan, dan pelatihan-pelatihan kader.

"Dalam lima tahun ke depan, semua kita, pengurus pusat dan daerah akan disibukkan menjalankan program-program itu," kata Yahya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/22/18052081/nu-berencana-gelar-konferensi-internasional-pemimpin-agama-seluruh-dunia

Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke