Salin Artikel

Profil Partai Pelita, Parpol Bentukan Din Syamsuddin yang Bersiap Ramaikan Pemilu 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Pelita merupakan salah satu partai politik baru yang bakal meramaikan panggung politik tanah air.

Partai bentukan Din Syamsuddin ini dikukuhkan pada akhir Februari 2022 dan kini telah mengantongi Surat Keputusan (SK) Pengesahan Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Partai yang diketuai oleh Beni Pramula itu pun mengaku siap mengikuti pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Lantas, seperti apa latar belakang pembentukan Partai Pelita? Apa visi dan misinya? Bagaimana pula struktur organisasinya? Berikut profil Partai Pelita.

Deklarasi Partai Pelita

Partai Pelita secara resmi dideklarasikan di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat pada 28 Februari 2022.

Kala itu, pendiri partai yang kini menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Partai Pelita, Din Syamsuddin, melantik dan mengukuhkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai.

Saat itulah Beni Pramula dilantik sebagai Ketua Umum Partai Pelita yang pertama. Sementara, Tantan Taufiq Lubis ditunjuk sebagai sekretaris jenderal (sekjen) partai.

Din Syamsuddin mengaku, dibentuknya partai ini bukan demi ambisinya mencalonkan diri di Pemilu Presiden 2024. Din juga mengatakan, posisinya di partai lebih kepada penasihat.

"Saya niatkan untuk ikut mendirikan, menggerakkan Partai Pelita ini bukan untuk target jadi presiden," kata Din usai Rakernas I Partai Pelita di Jakarta, Senin (16/5/2022), seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Menurut Din, Partai Pelita bakal menjadi fasilitator bagi anak muda yang ingin berkarier di kancah politik.

"Anak muda ingin menjadi anggota DPR, DPRD, eksekutif, bupati, wali kota, gubernur, bila perlu menteri ataupun presiden ini nanti kita dorong biarlah diisi oleh kaum muda," ujarnya.

Latar belakang partai

Partai Pelita dibentuk dengan latar belakang meneruskan cita-cita dan tujuan luhur para pejuang dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat.

Partai ini diklaim lahir karena kekhawatiran para pendiri atas hilangnya semangat persatuan dan perdamaian para generasi muda.

"Dengan berjiwakan semangat Islam yang damai, Partai Pelita hadir mengusung spirit rahmatan lil’alamin, untuk menjadi solusi bagi semua kalangan, menaungi dan mengayomi kepentingan segenap golongan," demikian dikutip dari laman resmi Partai Pelita.

Pembentukan Partai Pelita bertujuan menegakan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen demi terwujudnya Indonesia yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat.

Partai ini, pertama, mengusung sifat nasional, terbuka proporsional bagi seluruh elemen bangsa Indonesia yang sehaluan dan sevisi dalam perjuangan, independen, dan inovatif.
Partai Pelita juga menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, kejujuran, keadilan dan keadaban.

Visi dan misi

Sebagai partai yang berasaskan Pancasila, Partai Pelita memiliki visi dicita-citakan sebagai kekuatan politik pemersatu bangsa Indonesia yang dinamis dan progresif untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Sementara, misi Partai Pelita terangkum dalam 5 poin berikut:

  1. Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa;
  2. Memfungsikan agama sebagai kekuatan penggerak pembangunan bangsa;
  3. Meningkatkan kecerdasan politik rakyat;
  4. Menegakkan demokrasi Pancasila secara murni dan konsekuen;
  5. Mendorong peran kaum muda dan perempuan untuk kemajuan bangsa.

Struktur organisasi

Jabatan tertinggi Partai Pelita yakni Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) yang kini diisi oleh Din Syamsuddin.

Din Syamsuddin sendiri telah lama dikenal sebagai politikus dan tokoh Muhammadiyah. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah selama 2 periode yakni 2005-2010 dan 2010-2015.

Adapun kursi ketua umum Partai Pelita diisi oleh Beni Pramula. Beni lahir di Prabumulih, 12 September 1988.

Dia merupakan aktivis yang pernah mengemban sejumlah jabatan di antaranya ketua umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah periode 2014-2016 dan Presiden Pemuda Asia-Afrika periode 2015-2020.

Adapun posisi sekretaris jenderal Partai Pelita dijabat oleh Tantan Taufiq Lubis. Dia merupakan ketua Forum Pemuda Kerjasama Islam atau Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) sekaligus Pendiri Pemuda OKI Indonesia.

Saat ini Tantan menjabat Vice Presiden Pemuda Islam untuk tingkat dunia.

Dalam acara Rakernas I Partai Pelita, Beni Pramula mengatakan, struktur Partai Pelita telah terbentuk di seluruh wilayah.

"Infrastruktur Partai Pelita saat ini sudah terbentuk di 100 persen wilayah (provinsi) seluruh Indonesia, kemudian sudah terbentuk di 95 persen di kabupaten/kota," kata Beni Pramula di sela-sela Rakernas I Partai Pelita di Jakarta, Senin (16/5/2022), seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Namun demikian, hingga kini struktur partai baru terbentuk 35 persen untuk tingkat kecamatan. Oleh karenanya, ia menargetkan pembentukan struktur partai bisa mencapai 50 persen dalam waktu dekat.

Sementara, Sekjen Partai Pelita Tantan Taufiq Lubis mengatakan, saat ini yang menjadi perhatian partainya adalah mengonsolidasikan struktur dan infrastruktur partai di level provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan.

"PR (pekerjaan rumah) berat lainnya seperti rekrutmen kader seribu per kabupaten, itu merupakan sebuah kerja yang harus dioptimalkan karena 34 provinsi, 514 kabupaten/kota dan hampir 32.000 kecamatan di Indonesia bukanlah hal yang mudah bagi kita," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Permusyawaratan Partai Pelita, Din Syamsuddin meminta agar jajaran partai tetap optimistis.

"Jangan pernah ada kata dalam kamus perjuangan kita pesimis. Jangan ada kata pesimis dalam tahun perjuangan kami. Maka kmai optimis sebagaimana suara kaum muda," kata Din.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/17/16531231/profil-partai-pelita-parpol-bentukan-din-syamsuddin-yang-bersiap-ramaikan

Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke