JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, tak diundangnya Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dalam acara Halalbihalal DPD PDI-P Jateng adalah efek lanjutan dari perseteruan "Celeng dan Banteng".
"Ini menurut saya efek lanjut perseteruan banteng dan celeng. Celeng itu pendukung Ganjar banteng adalah pendukung Puan," kata Adi saat dihubungi, Senin (16/5/2021).
Adi mengatakan, kejadian serupa kembali terulang dan kedua pendukung terlihat semakin mengeras, bukan berdamai.
Tetapi, ia menilai, hal tersebut hanya terjadi di DPD PDI-P Jawa Tengah saja.
"Saya rasa dengan Puan Maharani (Ketua DPP PDI-P) tidak ada persoalan Ganjar. Yang terlihat ke permukaan seakan akan terjadi rivalitas antara Puan dan Ganjar, ini bukan DPP PDI-P secara umum, tapi PDI-P Jawa Tengah," ujarnya.
Lebih lanjut, Adi mengatakan, dari segi elektabilitas, Ganjar saat ini memang lebih unggul daripada Puan. Namun, soal kinerja, menurutnya, Ketua DPR RI itu masih memiliki kapasitas yang bisa diadu.
"Kalau bicara angka-angka Puan kalah. Bicara kinerja Puan relatif bisa diadulah," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Ganjar Pranowo tidak diundang dalam halalbihalal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jateng.
Halalbihalal digelar DPD PDI-P Jateng di Panti Marhaen, Kota Semarang, pada Sabtu (7/5/2022).
Ganjar pun tidak mempermasalahkan dirinya tidak diundang dalam acara halalbihalal tersebut.
"Enggak apa-apa, kemarin kan acaranya, kata teman-teman, banyak (membahas) strategi pemenangan dari kabupaten-kota,” kata Ganjar dikutip dari Kompas TV.
Pada saat acara halalbihalal tersebut, kata Ganjar, ia sedang berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, dalam acara halalbihal itu, Ganjar memang tidak diundang.
"Menurut informasi kan tidak diundang, kan sudah jelas kok bunyinya (dalam undangan), halal bihalal, Ketua Sekretaris DPC, Ketua DPRD dan Bupati Wali Kota, Wakil Bupati Wakil Wali Kota, Kota Kabupaten. Ya sudah memang tidak diundang," ujarnya.
Adapun istilah celeng dan banteng muncul ketika Wakil Ketua DPC PDI-P Purworejo Albertus Sumbogo pada Oktober tahun lalu mendeklarasikan kelompok relawan pendukung Ganjar untuk maju Pilpres 2024.
Ketua Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto menyebut tindakan Albertus Sumbogo sebagai kader celeng karena mendahului arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pemilu presiden.
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/16/09462201/ganjar-tak-diundang-halalbihalal-pdi-p-jateng-pengamat-efek-perseteruan