Bulan Ramadhan tahun ini diperkirakan jatuh pada awal April 2022.
"Kondisi kasus diharapkan dapat menurun segera bahkan sebelum periode Ramadhan dan Idul Fitri," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring, Selasa (8/2/2022).
Target tersebut hanya bisa dicapai bila masyarakat kembali memaksimalkan upaya pencegahan penularan Covid-19.
Wiku pun mengatakan, masyarakat perlu secara proaktif melakukan tes usap (swab test) baik antigen maupun PCR bila melakukan kontak dengan orang positif Covid-19.
Selain itu, bila memasuki fasilitas publik juga secara sadar menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
"Di masa penularan tinggi sikap hati-hati harus terus kita tumbuhkan dan itu dapat diwujudkan dengan membiasakan diri, mempertimbangkan dan menilai risiko penularan sebelum beraktivitas," jelas Wiku.
Adapun Wiku memaparkan, kasus positif daam sepekan terakhir telah melampaui jumlah kasus mingguan pada masa puncak penularan Covid-19 gelombang pertama yang mencapai 88.000 kasus seminggu.
Menurut catatannya, jumlah kasus positif dalam sepekan terakhir mencapai 170.000 kasus.
Selain itu, ia juga mengatakan lonjakan kasus pada gelombang Covid-19 kali ini juga 2,5 kali lebih cepat dibandingkan dengan puncak gelombang kedua yang terjadi Juli lalu.
"Pada masa lonjakan kasus kedua, peningkatan sudah terjadi sejak awal Mei. Butuh waktu delapan minggu untuk mencapai kondisi kasus seperti saat ini. Sementara jumlah kasus saat ini hanya dicapai dalam waktu tiga minggu atau 2,5 kali lebih cepat dari lonjakan kedua," jelas Wiku.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/08/21362091/satgas-covid-19-kondisi-kasus-diharapkan-turun-sebelum-ramadhan