Salin Artikel

Bangkitnya Mina Wisata di Samberembe, dari Pertanian Jadi Perikanan dan Wisata

KOMPAS.com – Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta terkenal akan beragamnya sektor pariwisata, mulai dari budaya, alam, sejarah kuliner, belanja, hingga edukasi.

Kini, DI Yogyakarta memiliki satu lagi jenis wisata yang belum banyak orang tahu, yakni mina wisata atau wisata yang bisa digabungkan dengan sektor kelautan dan perikanan.

Salah satu contohnya adalah mina wisata di Kampung Samberembe, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Kampung yang jauh dari hiruk pikuk kota ini memiliki alam yang asri dengan udara yang segar. Sejauh mata memandang, hijaunya hamparan sawah dan pepohonan akan terlihat.

Lebih menarik lagi, terdapat banyak ikan yang cantik di sawah tersebut, sehingga membuat mata betah menatapnya sebagai hiburan untuk melepas penat.

Kampung yang dulunya hanya mengandalkan sektor pertanian secara turun temurun kini memiliki kolam, tambak, kebun, pasar ikan, hingga sungai yang airnya jernih.

Pengembangan itu dilakukan untuk membuat kawasan budidaya ikan terintegrasi dengan pariwisata. Akhirnya, kampung ini pun disebut Kampung Mina Padi atau Kampung Mina Wisata Technopark.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) Kusdiantoro mengatakan, Kampung Samberembe menjadi contoh kampung perikanan yang menarik.

Kegiatan perikanan dari hulu sampai ke hilir, mulai dari budidaya, pengolahan, pemasaran, kuliner, pariwisata, pelatihan, dan penyuluhan berjalan dengan baik.

Kegiatan ekonomi di kampung ini juga menjadi sebuah model yang baik untuk diterapkan di daerah-daerah lain. Tak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat, kampung ini juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

"Dalam dua setengah tahun setelah di-launching perkembangan Kampung Samberembe ini cukup signifikan,” katanya dalam kunjungannya ke Samberembe, akhir Januari, seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

Kusdiantoro menjelaskan, pengembangan kampung ini merupakan inisiasi yang lahir dari masyarakat, dan tumbuh secara kelembagaan dengan baik.

Dia pun berharap kampung ini dapat menjadi inspirasi untuk yang lain dan bisa dimanfaatkan dengan baik.

Kusdiantoro juga menyampaikan, semua program pada hakikatnya tidak bisa berjalan dengan baik jika tidak ada yang mendampingi, meskipun secara fisik telah dilakukan pembangunan.

Hal tersebut menjadi kesempatan sekaligus tantangan bagi penyuluh perikanan untuk mendampingi kelompok pelaku utama perikanan dalam mendukung program prioritas nasional maupun program daerah.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Pusatluh) KP Lilly Aprilya Pregiwati menambahkan, pihaknya sebagai wakil Kementerian KP di lapangan dan garda terdepan pembangunan kelautan dan perikanan memiliki peran penting.

Lebih khusus lagi dalam menggelar kegiatan penyuluhan dan pendampingan kepada pelaku utama dan usaha kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar ikan serta petambak garam di lapangan.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat mencerahkan (enlightening), memperkaya (enrichment) dengan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, akses permodalan, akses pemasaran dan akses sumber daya lainnya, serta memberdayakan (empowerment) pelaku utama dan pelaku usaha KP.

Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BRSDM lainnya juga dlibatkan dalam pengenmabngan Kampung Samberembe.

Salah satu UPT tersebut adalah Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul, Yogyakarta, sebagai yang terdekat.

Peneliti LRMPHP Zaenal Arifin Siregar mengatakan, berdasarkan hasil penggalian informasi pada 2021, terdapat banyak hal positif yang dapat dipelajari dari Mina Padi Samberembe.

Menurutnya, terdapat keberanian para petani untuk berubah dari cara petani konvensional menjadi petani dengan teknologi mina padi yang dikembangkan menjadi daerah wisata.

Dia menilai, perubahan itu terjadi karena adanya pertambahan core bisnis yang dilakukan para petani.

“Petani konvensional yang memiliki core bisnis menghasilkan padi berubah menjadi mina padi yang memiliki core bisnis penghasil padi dan ikan, lalu berubah menjadi daerah wisata yang memiliki tambahan wisata sebagai core bisnisnya," jelasnya.

Adapun, pengembangan Kampung Samberembe telah sejalan dengan tiga program prioritas Kementerian KP yang ditetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, salah satunya pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.

Sakti mengatakan, terdapat tiga kategori dalam pembangunan tersebut, yaitu kampung perikanan budidaya pedalaman untuk komoditas air tawar, kampung perikanan budidaya pesisir untuk komoditas payau, serta kampung perikanan budidaya laut.

Pada rapat kerja dengan Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Selasa (18/1/2022), Sakti mengatakan, pembangunan kampung perikanan merupakan salah satu program yang akan diakselerasi pada 2022.

Menurutnya, pembangunan tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan mendorong pembangunan di berbagai daerah.

Pengembangan Kampung Samberembe

Adapun, pengembangan Kampung Samberembe yang mengadopsi kegiatan perikanan dan wisata dipelopori Kelompok Pembudidaya-Ikan Kecil (Pokdakan) Mina Muda yang dibentuk pada 2010.

Pada 2012, kampung ini mengikuti kegiatan percontohan budidaya mina padi dengan pola tanam jajar legowo, namun belum dapat berkembang dengan baik.

Pada 2016, mina padi jajar legowo yang dikembangkan dibarengi uji coba budidaya Udang Galah bersama Padi (Ugadi), hasil kerja sama dengan BRPI Sukamandi, salah satu UPT BRSDM Kementerian KP.

Pada 2018, Kusdiantoro melakukan kunjungan kerja ke Samberembe. Memperhatikan potensi yang ada, BRSDM merekomendasikan agar di Samberembe dikembangkan menjadi semacam embrio mina wisata secara bertahap, sambil tetap melanjutkan usaha perikanan.

Dengan arahan dari pimpinan BRSDM, BPPP Tegal di bawah supervisi Puslatluh KP menginisiasi Penyuluh Perikanan Sleman agar dapat menyusun proposal dan mendorong adanya percontohan penyuluhan mina wisata berbasis mina padi dan Ugadi di Samberembe.

Sambil berjalan, secara bertahap kampung ini melengkapi sarana dan prasarana serta spot atraksi layaknya sebagai tempat wisata.

Pada Juli 2019, Samberembe digunakan sebagai lokasi display Pekan Daerah Pembangunan Pertanian Perikanan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).

Percontohan penyuluhan Mina Wisata tersebut, antara lain Mina Padi dan Ugadi sebagai salah satu tampilan teknologinya.

Melalui momentum tersebut, kegiatan lapangan dan percontohan mina wisata mulai digaungkan. Rintisan mina wisata terus dikembangkan sebagai pusat wisata dan usaha kelompok perikanan.

Kunjungan wisatawan terus mengalir hingga saat ini, meskipun dibatasi karena pandemi Covid-19.

Kini, Kampung Samberembe telah memproduksi 17,92 ton ikan konsumsi per tahun.

Kelompok masyarakat yang terlibat, antara lain Pokdakan Mina Muda, Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Mina Laras Mandiri, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Mina Padi Mino Mudo.

Bagi masyarakat yang sedang berwisata di Yogyakarta, patut dicoba untuk mengunjungi Kampung Mina Wisata Samberembe. Lokasinya berada di Kelurahan Candibinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/08/12493281/bangkitnya-mina-wisata-di-samberembe-dari-pertanian-jadi-perikanan-dan

Terkini Lainnya

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke