Salin Artikel

Firli: Kinerja KPK Bukan Hanya Diukur dari Berapa Banyak yang Ditangkap

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menegaskan, kinerja KPK tidak hanya diukur dari jumlah orang yang ditangkap dan ditahan oleh KPK.

Namun, kata Firli, kinerja KPK juga mesti diukur dari aspek pencegahan agar tindak pidana korupsi tidak terjadi.

"Kinerja kita bukan hanya diukur seberapa banyak orang ditahan, bukan seberapa banyak orang yang kami tangkap," kata Firli dalam rapat dengan Komisi III DPR, Rabu (26/1/2022).

"Tetapi kinerja kita harus diukur juga bagaimana kita bisa mencegah supaya tidak terjadi korupsi dan kalaupun terjadi korupsi maka korupsi tersebut tidak terulang kembali," ujar Firli melanjutkan.

Dalam kesempatan itu, Firli memaparkan, KPK melakukan penyelidikan terhadap 120 perkara pada tahun 2021. Lalu, 108 perkara masuk penyidikan, 122 perkara masuk penuntutan, serta 95 perkara telah berkekuatan hukum tetap dan telah dieksekusi.

"Dengan jumlah tersangka di tahun 2021 dilakukan penahanan oleh KPK 123 orang," kata Firli.

Dari sektor penindakan, Firli menyebutkan, KPK telah berhasil mengembalikan kerugian negara sebesar Rp 416,9 miliar, terdiri dari Rp 237,7 miliar hasil denda, uang pengganti, dan rampasan, serta Rp 182,2 miliar dari penetapan status penggunaan dan hibah serta setoran ke kas daerah.

Di samping itu, sepanjang 2021 KPK juga menghasilkan penghasilan negara bukan pajak (PNBP) senilai total Rp 203,59 miliar, terdiri dari Rp 1,67 miliar gratifikasi; Rp 166,48 miliar uang sitaan, TPPU, uang pengganti; Rp 24,63 miliar pendapatan denda dan lelang hasil korupsi; serta Rp 10,51 miliar pendapatan lainnya.

Firli menambahkan, KPK melalui kegiatan koordinasi dan supervisi juga telah menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp 114,29 triliun pada tahun 2021.

Ia mengatakan, pencegahan serta koordinasi dan supervisi kini turut dikedepankan KPK karena kinerja KPK tidak hanya diukur dari sektor penindakan.

"Hal ini sama selaras dengan amanat presiden di dalam kesempatan kepada KPK, kinerja penegak hukum tidak hanya diukur dengan seberapa banyak orang dipenjarakan, tetapi harus diukur dengan tidak terulangnya kembali perilaku-perilaku korupsi, itulah yang kami lakukan," ujar Firli.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/26/15022711/firli-kinerja-kpk-bukan-hanya-diukur-dari-berapa-banyak-yang-ditangkap

Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke