Di antaranya melibatkan TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Ya, sebenarnya menggunakan semua kekuatan negara yang ada. Di antaranya memberikan kuota kepada kepolisian 25 persen, TNI 25 persen, BIN 25 persen, dan kementerian kesehatan 25 persen," ujar Moeldoko di Kantor KSP, Selasa (11/1/2022).
"Semuanya bergerak bersama-sama agar bisa memenuhi apa yang diinginkan," tegasnya.
Moeldoko melanjutkan, sampai dengan saat ini sudah 284 juta dosis yang diberikan kepada masyarakat. Akan tetapi penyuntikannya belum merata.
Moeldoko menyebut masih ada empat daerah yang perlu ditingkatkan cakupan vaksinasinya.
"Segera digas lagi, di antaranya Papua, Papua Barat, Aceh, Maluku untuk segera dicepat lagi," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, vaksinasi ketiga atau vaksinasi booster Covid-19 akan diberikan gratis kepada seluruh masyarakat.
Menurutnya kebijakan ini diambil karena pemerintah mengutamakan keselamatan rakyat.
"Saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Marena sekali lagi saya tegaskan, bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama," ujar Jokowi dalam keterangan video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.
Jokowi menuturkan, proses vaksinasi booster dimulai pada 12 Januari 2022 atau Rabu besok dengan lansia dan kelompok rentan sebagai sasaran prioritas.
"Upaya ini penting dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat mengingat virus Covid-19 yang terus bermutasi," lanjutnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Karena vaksinasi dan disiplin prokes merupakan kunci dalam mengatasi pandemi Covid-19," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/11/21003301/agar-vaksinasi-booster-berhasil-moeldoko-sebut-harus-ada-peran-tni-polri-dan