Salin Artikel

BPOM Tunggu Hasil Uji Klinik Vaksin Sinovac sebagai Booster

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini masih menunggu hasil uji klinis untuk memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac sebagai booster atau dosis lanjutan vaksin Covid-19.

Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan, uji klinik dilakukan untuk program vaksin heterologous dengan booster vaksin Sinovac bagi pengguna vaksin primer AstraZeneca. Selain itu, uji klinik vaksin heterologous juga dilakukan terhadap vaksin merek Pfizer untuk jenis vaksin primer yang sama.

"Yang kita sedang tunggu hasil (uji klinik) untuk heterologous, untuk sebagai boosternya adalah Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, dengan primernya sebelumnya adalah Sinovac, kita banyaknya Sinovac dan Pfizer di Indonesia," jelas Penny ketika melakukan konferensi pers secara daring, Senin (10/1/2022).

"Satu lagi uji klinik untuk primer AstraZeneca dengan booster heterologousnya menggunakan Sinovac, Pfizer, atau juga homologous AstraZeneca," ujar dia.

Untuk diketahui, vaksin heterologous adalah pemberian vaksin dosis ketiga berbeda dengan pemberian vaksin dosis pertama dan kedua (vaksin primer). Sementara, homologous adalah pemberian vaksin dosis ketiga dengan dosis dan merek yang sama saat penyuntikan vaksin dosis pertama dan kedua.

Selain Sinovac dan Astrazeneca, booster vaksin lain yang masih melalui tahap uji klinik adalah Sinopharm yang bakal digunakan baik untuk program vaksin homologous dan heterologous.

"Sedang berproses uji klinik Sinopharm dan berlangsung sedang ditunggu datanya untuk Sinopharm untuk homologous dan heterologous, sebagai booster sedang berlangsung uji klinik," kata Penny.

Per hari ini, BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat untuk lima jenis vaksin Covid-19 sebagai vaksin booster.

Kelima vaksin tersebut yakni Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, Zifivax.

Untuk booster homologous yakni Coronavac, Pfizer, dan Astrazeneca. Sementara Moderna untuk booster homologous dan heterologous, dan Zifivax untuk booster heterologous bagi pengguna vaksin primer Sinovac dan Sinopharm.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/10/14041231/bpom-tunggu-hasil-uji-klinik-vaksin-sinovac-sebagai-booster

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke