Ini merupakan buntut dari pernyataan Giring yang baru-baru ini menyinggung sosok pemolitisasi agama pecatan Presiden Jokowi.
Sejak terjun ke dunia politik, bukan sekali dua kali saja pernyataan eks vokalis Band Nidji itu menuai kontroversi.
Nama Giring jadi buah bibir berulang kali karena kritikannya ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga ambisinya untuk mencalonkan diri di Pemilihan Presiden 2024.
1. Singgung pemolitisasi agama
Dalam acara puncak HUT ke-7 PSI yang digelar Rabu (22/12/2021), Giring mengungkapkan kekhawatirannya atas sosok pengganti Presiden Jokowi di 2024.
Ia khawatir calon presiden yang memenangi Pilpres 2024 adalah figur yang punya rekam jejak memolitisasi agama.
Giring juga menyindir sosok yang pernah dipecat oleh Jokowi. Bahkan, ia menyebut sosok itu sebagai pembohong.
"Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam Pilkada,” kata Giring di hadapan Jokowi dan para kader PSI.
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” tambahnya.
Giring mengaku, PSI tak akan berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara, termasuk memperalat agama, bergandeng tangan dengan kelompok intoleran, dan menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik.
Meski tak menyebut secara lugas siapa yang dimaksud, namun Giring sesumbar partainya siap menjadi oposisi jika figur itu terpilih menjadi presiden.
“Tapi, Pak, bila kelak, amit-amit, skenario buruk terjadi dan kandidat yang punya rekam jejak politisasi agama menang Pilpres, Pak, PSI siap menjadi oposisi sebagaimana yang telah kami buktikan di Jakarta hari ini,” kata dia.
Pasalnya, sejak Anies menjabat, tak terbilang PSI melontarkan kritikan. Beberapa waktu lalu Giring juga sempat menyebut Anies sebagai pembohong, sama dengan istilah yang ia gunakan di HUT ke-7 PSI.
Dalam pidatonya di HUT ke-7 PSI, Giring juga menyindir sosok yang pernah dipecat oleh Jokowi.
Sebagaimana diketahui, pada pertengahan 2016 silam Jokowi mencopot Anies dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Anies lengser setelah lebih kurang 20 bulan menjabat.
2. Ambisi jadi capres
Pada pertengahan 2020 lalu Giring juga sempat membuat pernyataan menghebohkan. Ia mendeklarasikan diri hendak mencalonkan diri di Pilpres 2024.
Bahkan, baliho pencalonan Giring sempat meramaikan jalanan Jakarta pada Agustus tahun lalu.
"Ya, saya memang mencalonkan diri menjadi calon presisen Republik Indonesia di 2024," kata Giring dalam konferensi pers daring, Senin (24/8/2021).
Meski PSI tak lolos ke parlemen pada Pemilu Legislatif 2019 lalu, Giring yakin bisa melenggang ke Pilpres dengan modal yang ia miliki.
Giring menyebut, dia dan PSI punya modal berupa semangat dan mimpi besar agar anak muda memimpin Indonesia.
"Modal apa sih wong PSI kemarin juga belum lolos PT (parliamentary threshold)? Yang jelas satu, modal kita adalah anak-anak muda yang terus berjuang bersama kita PSI," kata Giring.
"Modal kita itu semangat. Modal kita adalah mimpi besar bahwa memang sudah saatnya anak muda yang memimpin bangsa ini," ucap dia.
Kala itu, Giring mengaku, rencana pencalonan dirinya sebagai presiden di Pilpres 2024 telah ia sampaikan ke Presiden Jokowi. Menurut dia, Jokowi menyambut dengan sangat baik rencana ini.
Tak hanya itu, Giring mengklaim, rencana pencalonannya ini juga didukung oleh partai politik lain.
3. Bagi-bagi gadget
Terkait rencana pencalonannya di Pilpres 2024, Giring mengaku telah memiliki sejumlah program.
Salah satu yang ia janjikan jika terpilih sebagai presiden yakni melakukan inovasi di bidang pendidikan dengan menyediakan satu gawai (gadget) untuk setiap siswa di seluruh Indonesia.
"Salah satu hal yang akan saya perjuangkan jika terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia adalah melakukan inovasi dengan memanfaatkan teknologi dalam dunia pendidikan," kata Giring dalam acara HUT ke-6 PSI, Minggu (29/11/2020).
"Saya, Giring Ganesha, akan menyediakan satu gadget untuk satu siswa di seluruh Indonesia," tuturnya.
Giring mengatakan, program ini ia beri nama "Gadget Belajar Giring". Nantinya, gawai akan diberikan ke setiap siswa secara cuma-cuma.
Ia mengklaim, keberadaan gawai ini akan memudahkan siswa karena seluruh materi pelajaran bisa dikumpulkan di satu perangkat.
Sekalipun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka, siswa tidak perlu lagi berat-berat membawa buku ke sekolah.
Bukan hanya materi pelajaran, kata Giring, bahan-bahan ujian pun bisa disimpan dalam gawai terdebut sehingga tidak lagi diperlukan banyak kertas.
"Diharapkan dengan program ini para siswa mampu mengelaborasi teknologi dan skill dalam menghadapi kompetisi Global di era digital yang semakin ketat. Untuk kita, untuk masa depan kita, untuk Indonesia maju," ujar Giring.
Impian Giring itu pun menuai pro kontra dari banyak pihak.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/27/12353631/kontroversi-giring-ganesha-singgung-pemolitisasi-agama-hingga-berambisi