Salin Artikel

Bacakan Pleidoi, RJ Lino Mengaku Ditanya Cucu "Apa Benar Opa Akan Ditangkap karena Koruptor?"

RJ Lino merupakan terdakwa dugaan korupsi pengadaan quay container crane (QCC) di Pelindo II tahun 2010.

Mulanya, RJ Lino mengaku keluarganya terdampak karena ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2015.

“Hati saya mati perlahan, istri dan anak-anak menderita karena status tersebut, ketemu teman-teman maupun famili sendiri malu dan terpaksa berhenti dari aktivitas sosial,” kata RJ Lino dalam.

Kala itu, RJ Lino telah menyiapkan diri jika akan langsung ditahan oleh KPK.

Namun, dalam pemeriksaan di tahun 2015 tersebut, lembaga antirasuah itu tidak menahannya. 

RJ Lino kemudian menceritakan bahwa ia mulai terbiasa dengan ketidakjelasan statusnya itu.

Bahkan, beberapa koleganya mengatakan bahwa kasus ini hanya karena unsur politis.

“Semula saya tidak ambil pusing dengan kasus ini, toh banyak teman-teman saya yang percaya saya, dan tidak percaya saya koruptor,” ucap dia.

Saat membacakan pleidoi, RJ Lino nampak emosional dan menahan tangis ketika mengungkapkan pada majelis hakim bahwa suatu ketika cucunya mengajukan pertanyaan padanya terkait status hukum itu. 

“Sampai suatu hari di April 2019, cucu saya sewaktu kembali dari sekolah menayakan pada saya, ‘Opa, apa itu koruptor? Apa betul Opa akan ditangkap dan dimasukkan jail karena Opa koruptor?'" ujar RJ Lino.

Ia mengatakan bahwa hatinya remuk ketika harus membayangkan perasaan cucunya itu.

Hal itulah yang kemudian membuat RJ Lino memperjuangkan kejelasan statusnya karena ia telah ditetapkan sebagai tersangka selama 5 tahun.

“Saya katakan kalau KPK punya bukti yang cukup segera tahan saya, supaya status saya jelas, dan agar tidak mati secara perdata,” ucap dia.

Adapun RJ Lino sempat mengajukan gugatan praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait penyidikan perkaranya oleh KPK.

Namun, hakim tunggal PN Jakarta Selatan, Morgan Simanjuntak menolak gugatan itu dengan beralasan bahwa proses penyidikkan telah sesuai prosedur.

Dalam perkara ini, jaksa menduga RJ Lino telah merugikan negara senilai Rp 28,82 miliar terkait pengadaan dan perawatan tiga unit QCC di PT Pelindo II tahun 2010.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/18/20082311/bacakan-pleidoi-rj-lino-mengaku-ditanya-cucu-apa-benar-opa-akan-ditangkap

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke