Salin Artikel

Syahrial Sebut Dikenalkan dengan Eks Penyidik KPK Stepanus Robin oleh Azis Syamsuddin

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota nonaktif Tanjungbalai, M Syahrial mengaku yang mengenalkannya dengan eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Stepanus Robin Pattuju adalah mantan Wakil Ketua DPR Fraksi Partai Golkar Azis Syamsuddin.

Adapun Syahrial hadir sebagai saksi untuk dua terdakwa dugaan suap pengurusan perkara di KPK yaitu Robin dan pengacara Maskur Husain.

Perkenalan itu, disebut Syahrial, terjadi pada Juli 2020. Kala itu Syahrial yang sedang berkunjung ke Jakarta mampir ke rumah dinas Azis di Kuningan, Jakarta Selatan.

“Saya silaturahmi bicara dengan Azis dan setelah itu Pak Azis sampaikan ada orang yang ingin dikenalkan. Kemudian dari pos datanglah Pak Robin,” ungkap Syahrial di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (11/10/2021).

Azis, disebut Syahrial, hendak mengenalkan seseorang untuk membantunya terkait proses Pilkada di Tanjungbalai.

“Bro gue mau kenalin sama orang nih, tapi jangan cerita-cerita proyek ya bro,” kata Syahrial menirukan perkataan Azis.

Dalam kesaksiannya, Syahrial menceritakan bahwa ia tak mengerti bahwa Robin adalah penyidik KPK. Namun kemudian Robin mengenalkan diri dengan mengeluarkan name tag miliknya.

“Saat dikenalkan saya enggak tahu (Robin penyidik KPK), lalu Pak Robin mengeluarkan name tagnya,” sebut dia.

Jaksa kembali menanyakan keterangan Syahrial tersebut. Pasalnya, dalam proses persidangan Robin selalu mengaku dikenalkan pada Syahrial melalui ajudan Azis bernama Dedi Yulianto.

“Saksi saya tegaskan lagi, yang kenalkan saudara ke Robin, Pak Azis?,” tanya jaksa.

“Benar Pak,” jawab Syahrial.

Namun dalam persidangan ini, Robin kembali melakukan bantahan.

Ia bersikukuh menyebut bahwa yang mengenalkannya dengan Syahrial bukan Azis, namun Dedi Yulianto.

“Yang kenalkan saya ke Syahrial adalah Dedi Yulianto ajudan dari Azis Syamsuddin,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya Syahrial juga sempat dihubungi oleh Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar terkait kasus dugaan jual beli jabatan di Pemerintahan Kota Tanjungbalai.

Lili awalnya menegaskan tak bisa membantu Syahrial untuk menutup proses pengungkapan kasus tersebut.

Namun setelah Syahrial terus meminta, Lili menyarankannya untuk menghubungi seorang pengacara bernama Arief Aceh.

Tapi, karena Arief Aceh tak bisa dihubungi, Syahrial kemudian memilih tetap menggunakan jasa Robin untuk mengurus perkaranya di KPK agar tidak naik ke tahap penyidikkan.

Adapun Robin dan Maskur diduga menerima suap pengurusan perkara di KPK senilai Rp 11,5 miliar dari sejumlah pihak salah satunya mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dan Wali Kota nonaktif Tanjungbalai M Syahrial.

Keduanya didakwa dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 Jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 Jo Pasal 65 Ayat 1 KUHP.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/11/15392191/syahrial-sebut-dikenalkan-dengan-eks-penyidik-kpk-stepanus-robin-oleh-azis

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke