Salin Artikel

Jokowi Janji Ciptakan Sektor Pertanian yang Menguntungkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berjanji untuk menciptakan iklim sektor pertanian yang menguntungkan. Ia mengatakan, petani harus jadi profesi yang menjanjikan dan menyejahterakan.

"Pemerintah akan berusaha terus untuk membuat sektor pertanian sebagai sektor yang menguntungkan," kata Jokowi dalam acara pembukaan dan pelatihan petani dan penyuluh yang ditayangkan YouTube BPPSDMP Kementan RI, Jumat (6/8/2021).

Jokowi mengungkapkan, sektor pertanian tumbuh positif sebesar 1,75 persen pada 2020, sementara sektor lainnya negatif.

Kemudian pada triwulan pertama 2021, sektor pertanian tumbuh positif sebesar 2,95 persen.

Momentum ini, kata Jokowi, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kemandirian pangan dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan.

Oleh karena itu, Jokowi ingin profesionalisme dan daya saing petani terus ditingkatkan.

Ia tidak ingin petani dan kelompok tani hanya bergerak di hulu atau on-farm saja, tetapi juga di hilir.

"Harus mulai masuk ke tahap hilirnya, tahap pengolahan pascapanennya, sampai ke packaging dan tradingnya. Karena justru di sisi inilah keuntungan terbesar akan diperoleh," ujar Jokowi.

Presiden mengingatkan bahwa persaingan antarproduk pertanian saat ini sudah lintas negara. Untuk itu, petani Indonesia harus kompetitif, baik dalam ketrampilan teknis, pemanfaatan teknologi, serta model bisnis dan manajemennya.

Jokowi pun mengajak generasi muda lebih berminat menjadi petani. Sebab, dari total petani Indonesia, sebanyak 71 persen berusia 45 tahun ke atas.

"Sedangkan yang di bawah 45 tahun sebanyak 29 persen," tuturnya.

Jokowi mengapresiasi inisiatif Kementerian Pertanian yang melakukan pelatihan wirausaha pertanian bagi petani milenial serta membantu permodalan melalui permodalan kredit usaha rakyat (KUR).

Ia ingin jajaran Kementan juga melakukan pelatihan budidaya pascapanen, pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran.

Kepada para penyuluh pertanian, Jokowi berpesan agar selalu menjadi mata dan telinga yang menghubungkan petani dengan pemerintah, juga sebaliknya.

"Belajarlah terus bersama-sama petani. Dengan koneksi internet yang tersedia, saudara jangan menunggu diklat untuk belajar, saudara harus aktif belajar sendiri bersama masyarakat," kata dia.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juli 2021 turun menjadi 103,48 dari 103,59 bulan lalu.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, NTP turun 0,11 persen karena kenaikan indeks yang diterima petani lebih kecil dibanding indeks yang dibayar petani.

Tercatat indeks yang diterima petani hanya 0,03 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani mencapai 0,14 persen.

"Dilihat dari komoditas, komoditas dominan yang memengaruhi adalah sapi potong, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, bawang daun, tomat, jagung, kol, kubis kambing wortel," ujar Margo.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/06/12023351/jokowi-janji-ciptakan-sektor-pertanian-yang-menguntungkan

Terkini Lainnya

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke