JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memberikan materi pendidikan dan pelatihan (diklat) Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan kepada 18 pegawai.
Dalam diklat tersebut, Firli bicara mengenai peran KPK dalam mewujudkan Indonesia bebas dari korupsi.
Adapun 18 peserta diklat merupakan pegawai yang dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam proses alih status menjadi aparatur sipil negara (ASN).
“Apresiasi saya kepada semua peserta yang mengikuti diklat ini, sebab melalui rangkaian pendidikan ini rekan-rekan diharapkan menjadi pelopor bela negara dan kesadaran wawasan kebangsaan saat mengabdi di KPK," kata Firli, dalam keterangan tertulis, Rabu (4/8/2021).
Firli mengatakan, pengalihan status menjadi ASN tidak akan mengurangi independensi pegawai KPK.
Sebab, kata dia, dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan, KPK tidak bisa terpengaruh oleh kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Firli berharap sikap bela negara dan berwawasan kebangsaan dapat menjadi pintu gerbang pemberantasan korupsi hingga ke akar.
Mantan Kabaharkam Polri ini juga mengajak peserta diklat untuk tetap semangat memberantas korupsi sebagai wujud pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Raihlah kemenangan dan jadilah pemenang yang sesungguhnya, kalau mau jadi pemenang maka jangan pernah menyerah, karena pemenang tidak pernah menyerah," tutur Firli.
Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan bagi Pegawai KPK merupakan bagian dari rangkaian peralihan status menjadi ASN.
Diklat ini merupakan kerja sama antara KPK dan Kementerian Pertahanan yang dilaksanakan di Universitas Pertahanan, Bogor, Jawa Barat.
Seluruh peserta akan melaksanakan diklat hingga 20 Agustus 2021.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/05/11013851/firli-berharap-pegawai-kpk-jadi-pelopor-bela-negara