Hal itu ia katakan dalam konferensi pers secara daring tentang kedatangan 1.184.000 juta dosis vaksin Sinopharm di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (15/7/2021).
"Saat ini sudah tiba sebanyak 5,5 juta dosis vaksin sinopharm," kata Verdi.
Menurut Verdi, vaksin tersebut merupakan bagian dari kontrak pasokan antara PT Kimia Farma dengan Sinopharm sebesar 15.000.000 dosis vaksin untuk kebutuhan vaksinasi gotong royong.
Adapun pasokan vaksin tersebut juga merupakan bagian dari target mengamankan dan menyuntikan 20.000.000 dosis lewat opsi vaksin gotong royong pada tahun 2021.
"Vaksinasi gotong royong adalah pilihan atau opsi tambahan mengakses vaksin bagi korporasi itu karyawan, keluarga dan yang terkait," ujarnya.
"Untuk mendukung tercapainya target vaksinasi nasional sebanyak 2.000.000 dosis per hari, dan tercapainya (herd) immunity serta juga membantu WNI yang bertugas atau tinggal di Indonesia, agar mereka terlindungi," kata Verdi.
Verdi mengatakan, pendanaan vaksinasi gotong royong ini adalah mandiri dari PT Kimia Farma sebagai anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pembiayaan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) baik untuk pemberian vaksin, pengiriman dan pelaksanaan vaksinasinya.
"Kehadiran vaksin Sinopharm ditambah vaksin merk lainnya yang telah tiba dan akan tiba nantinya, menjadi bukti bahwa ketersediaan vaksin di Indonesia aman," ujarnya.
"Oleh karenanya masyarakat jangan ragu untuk divaksinasi. karena vaksin dapat mengurangi risiko sakit berat apabila kita terpapar virus covid-19 yang terus bermutasi ini," ucap Verdi.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/19/14170301/indonesia-sudah-terima-55-juta-dosis-vaksin-sinopharm-untuk-program