Salin Artikel

Profil Rachmawati Soekarnoputri, Karier Politik dan Pengabdiannya di Bidang Pendidikan

Menurut Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Rachmawati meninggal setelah berjuang melawan Covid-19.

Rachmawati dilahirkan di Jakarta, 27 September 1950 dari pasangan Presiden pertama RI Soekarno dengan Ibu Fatmawati. Ia merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara.

Rachmawati juga merupakan adik dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Meski adik Megawati, Rachmawati memiliki jalur yang berbeda dalam partai politik dengan kakaknya itu.

Ia diketahui merupakan politisi Partai Gerindra dengan jabatan terakhir adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Awal karir politik

Rachmawati terdengar memulai karir politiknya sejak pertengahan 2001 saat ia mendeklarasikan Forum Nasional.

Saat itu, ia mengecam para elit politik yang menurutnya berada di menara gading. Dari Forum Nasional itu, lahirlah Partai Persatuan Bangsa Indonesia.

Rachmawati juga dicalonkan sebagai calon presiden oleh partai tersebut, meski ia bukan pendiri partai.

Belasan tahun kemudian, Rachmawati bergabung dengan Partai Gerindra. Pada 2015, ia diangkat menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi DPP Partai Gerindra.

Hal itu diumumkan secara resmi dalam acara Pelantikan Pengurus Partai Gerindra dan Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Gerindra di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2015).

"Menetapkan Nyonya Rachmawati Soekarnoputri sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Aula DPP Gerindra.

Pengumuman Rachmawati sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra itu mendapat sambutan cukup baik. Para kader dan tamu undangan memberikan tepuk tangan saat nama Rachmawati diumumkan.

Pendiri Yayasan Bung Karno

Selain menjadi politisi di Partai Gerindra, Racha juga aktif sebagai Ketua Gerakan Pemuda Marhaen (GPM), pendiri Yayasan Bung Karno yang kini bernama Universitas Bung Karno, dan Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno.

Mengutip informasi di laman UBK, selain mendirikan Universitas Bung Karno, Rachmawati melalui Yayasan Pendidikan Soekarno juga mendirikan sekolah-sekolah di berbagai daerah.

Beberapa di antaranya, SMA Nasional di Klaten, Semarang dan Boyolali, TK Rachmawati di Boyolali, dan TK Sarinah di Jakarta, Cibubur juga Klaten.

Ia merupakan anak Bapak Proklamator yang banyak mengabdikan diri di bidang pendidikan, karena mimpinya untuk melestarikan ide sang Ayah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam kerangka "Nation and Character Building", yakni pembangunan karakter dan jiwa bangsa.

Seorang kritikus

Pada 2018, saat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rachmawati mengakui bahwa dirinya adalah seseorang yang gemar mengkritik.

Saat itu, ia mengkritik sejumlah kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ia menilai kebijakan pemerintah saat itu tidak pro terhadap rakyat.

"Sekarang sudah mulai macam-macam upaya yang canggih, yang menurut saya ini membodohi rakyat, dari dulu saya memang tukang kritik. Kalau tidak benar ya saya kritik," ujar Rachmawati saat menjadi pembicara kunci di diskusi bertajuk "2019 Presiden Harapan Rakyat" di kawasan Buncit Raya, Jakarta Selatan, 20 April 2018.

Menurut dia, mayoritas masyarakat menginginkan figur presiden baru. Figur presiden baru tersebut, harus memiliki kriteria seperti Presiden pertama RI Soekarno.

Sebab, menurutnya, segala kebijakan Soekarno kala itu selalu berpihak kepada rakyat dan selalu mendengar amanah penderitaan rakyat.

Dedikasi terhadap dunia politik masih ia tunjukkan menjelang akhir hayatnya. Dua minggu sebelum wafat, Rachmawati diketahui masih memberikan pendapatnya soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Usai berkunjung ke Makam ayahnya, Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur pada Kamis sore (17/6/2021), Rachmawati enggan mengomentari terkait isu Prabowo Subianto dan Puan Maharani sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden di 2024.

Ia enggan berkomentar karena memiliki alasan bahwa pemilihan presiden 2024 masih jauh.

"Sementara, (karena) masih lama, no comment," ujarnya singkat.

Jawaban itu disampaikannya atas pertanyaan wartawan terkait peluang dari kemungkinan dipasangkannya Prabowo dan Puan.

Jelang akhir hayatnya, Rachmawati juga memilih diam dan enggan memberikan penilaian situasi pemerintahan presiden Jokowi di periode kedua.

Kehidupan pribadi

Rachmawati lahir dan menjalani masa pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga menengah di Jakarta.

Ia sempat mengenyam bangku kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1969, namun tidak selesai.

Untuk kehidupan pribadinya, Rachmawati sempat menikah sebanyak 3 kali.

Pertama dengan Dokter Martomo Pariatman Marzuki (1969), kemudian dengan aktor Dicky Suprapto (1975), dan terakhir dengan Benny Sumarno (1995). Namun, ketiganya berujung dengan perceraian.

Dari pernikahan keduanya, Rachmawati dikaruniai dua orang putra bernama Muhammad Marhaendra Putra dan Muhammad Mahardhika Putra.

Masa kecil Rachma kecil lebih banyak menghabiskan waktu dengan sang Ayah, karena pada usia 3 tahun sang Ibu memutuskan meninggalkan Istana sebagai bentuk protes terhadap Soekarno yang menikahi perempuan lain, yakni Hartini.

Selanjutnya, Rachma pun diasuh oleh ibu angkat bernama Ibu Hadi, seorang perempuan asal Surakarta, Jawa Tengah.

Ibu 2 putra yang sempat bercita-cita menjadi dokter ini semasa kecilnya banyak menekuni hal-hal berbau seni dan olahraga.

Ketika duduk di bangku SD dan SMP, ia belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera. Rachma kecil juga pernah menekuni olahraga anggar, renang, dan bulu tangkis.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/03/12031661/profil-rachmawati-soekarnoputri-karier-politik-dan-pengabdiannya-di-bidang

Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke