Hal itu disampaikan Kepala Staf Angktan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa di Markas Pomdam Jaya Jakarta, Selasa (20/4/2021).
Keempat jenderal itu terdiri dari jenderal bintang tiga hingga bintang satu. Mereka diberi tugas untuk mencari kejelasan terhadap peristiwa tersebut.
"Intinya proses dikawal mulai dari Komandan Pusat Polisi Militer (AD), Asisten Intelijen KSAD, Dirkumad, kemudian yang di bawah ditangani langsung oleh Pangdam Jaya. Kita akan cari sejelas-jelasnya apa yang terjadi," ujar Andika dikutip dari Tribunnews.com, Senin (20/4/2021).
Ia menegaskan, secara internal TNI AD masih mendalami keberadaan prajurit Kopassus tersebut di lokasi dan waktu kejadian.
Menurut Andika, dilihat dari waktunya, waktu prajurit tersebut ditemukan terluka bukanlah waktu yang normal bagi seorang prajurit berada di lokasi tersebut.
Untuk itu, kata dia, kegiatan apa pun yang dilakukan oleh prajurit tersebut harus dihentikan.
"Oleh karena itu ini harus dihentikan. Tidak boleh ini dilakukan karena memang tidak ada hubungannya dengan tugas pokok kami," kata Andika.
Diberitakan sebelumnya, seorang anggota TNI dikeroyok sejumlah orang di Jalan Falatehan, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sebuah rekaman CCTV juga memperlihatkan aksi pengeroyokan tersebut. Rekaman ini pun langsung viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut terlihat sekelompok pria mengeroyok seseorang hingga terkapar.
Setelah korban terjatuh tak berdaya, para pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/20/16370141/ksad-4-jenderal-tni-ad-kawal-kasus-pengeroyokan-anggota-kopassus-di-jaksel