Dalam keterangan tertulisnya, Puan meminta semua umat beragama tetap tenang dan terus menjaga kerukunan.
“Saya mengimbau umat beragama tetap tenang, jaga kerukunan, jangan terpengaruh provokasi teroris,” kata Puan.
Puan menyayangkan aksi bom bunuh diri di tengah masyarakat dan pemerintah yang sedang fokus menghadapi pandemi Covid-19.
Ia juga meminta jajaran kepolisian untuk mengungkap pelaku, dalang, dan motif di balik aksi teror tersebut secara tuntas.
“Kami meminta aparat kepolisian mengusut tuntas teror ini hingga ke akar-akar jaringannya,” tutur Puan.
Menurut Puan, kejadian ini menjadi bukti bahwa jaringan terorisme masih ada dan dapat mengancam stabilitas negara kapan saja.
“Bukti kelompok teroris masih ada dan tidak kenal waktu,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, bom bunuh diri diduga dilakukan oleh dua orang pelaku yang menggunakan sepeda motor matic di pintu depan halaman Gereja Katedral Makassar.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan, korban jiwa atas peristiwa ini adalah dua orang yang diduga sebagai pelaku.
Sementara itu, korban luka hingga kini mencapai 20 orang.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, kedua pelaku berupaya untuk masuk ke dalam halaman gereja, tetapi dicegah oleh petugas sekuriti gereja.
Sesaat setelah dicegah, bom kemudian diledakan oleh pelaku.
Berdasarkan penuturan pastor Katedral Makassar Wilhelminus Tulak, seorang petugas sekuriti yang menahan dua terduga pelaku tersebut berhasil selamat.
“Memang ada beberapa orang terluka, khususnya satu petugas keamanan saya yang menahan (pelaku) bunuh diri, dia sedikit terbakar, tapi Puji Tuhan masih sadar,” terang Wilhelminus.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/28/20211641/puan-minta-masyarakat-tak-terprovokasi-aksi-bom-bunuh-diri-di-gereja