Salin Artikel

Aktivis Iklim Inisiasi Petisi Desak Presiden Jokowi Deklarasikan Darurat Iklim

KOMPAS.com – Lebih dari 150 individu dan berbagai organisasi menginisiasi petisi untuk mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mendeklarasikan darurat iklim yang dilayangkan melalui platform change.org.

Koordinator Nasional Extinction Rebellion (XR) Indonesia Melissa Kowara mengatakan, deklarasi tersebut adalah tindakan yang harus dengan segera dilakukan, semua orang akan kehilangan lebih banyak lagi dari sekarang.

“Dampak krisis iklim sudah kami rasakan. Kami rakyat Indonesia bukan sedang menunggu, tapi sudah terjadi sekarang,” terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dia mengatakan, para inisiator sudah menunggu terlalu lama untuk sebuah tindakan nyata dan tegas dari pemerintahan Presiden Jokowi.

“Kami adalah rakyat yang butuh aksi nyata yang menjunjung tinggi keadilan dan dapat membawa kita keluar dari krisis iklim. Sudah cukup kami dijejalkan aksi dan janji palsu,” lanjutnya.

Melissa menyatakan, petisi ini akan terus disebarluaskan ke seluruh lapisan masyarakat karena masalah iklim berkaitan dengan keselamatan rakyat.

“Kami juga akan memastikan Presiden Jokowi mendengar dan melakukan tindakan nyata segera,” tuturnya.

Manajer Kampanye Keadilan Iklim Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Yuyun Harmono menambahkan, pemerintah terus berkampanye agar individu melakukan perubahan untuk lingkungan.

Namun, kebijakan pemerintah justru mempermudah perusakan lingkungan itu sendiri dengan dalih pembangunan ekonomi.

“Harus dipertanyakan, apakah komitmen Indonesia selaras dengan Perjanjian Paris? Karena kenyataannya, antara komitmen iklim dan kebijakan-kebijakan yang lahir belakangan ini sangat bertolak belakang,” tegasnya.

Yuyun mengatakan, masyarakat harus tahu bahwa yang tertulis pada Undang-Undang Cipta Kerja saat ini mendorong kemudahan industri ekstraktif.

“Padahal, jika ada kemauan politik yang keras dan tegas, sudah seharusnya Presiden Jokowi menekan tombol darurat iklim segera untuk keselamatan rakyat Indonesia,” tegas Yuyun.

Adapun, urgensi desakan petisi ini adalah bagian dalam menghadapi bencana terkait iklim yang telah menghancurkan wilayah di berbagai belahan dunia tahun ini.

Contoh terdekat adalah banjir besar yang merendam Kalimantan Selatan dan merenggut 21 jiwa, serta kehidupan ratusan ribu warga pada awal tahun ini.

Tak lama setelah itu, titik-titik api muncul di Sumatera dan Kalimantan yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan gambut. Krisis iklim semakin berdampak nyata pada komunitas dan ekosistem di seluruh dunia.

Adapun, aksi Global Climate Strike secara daring digelar pada Rabu (17/3/2021) yang berlangsung serentak pukul 14.00 WIB. Petisi tersebut dapat diikuti melalui tautan berikut change.org/stopbencana.

Sementaa itu, aksi luring akan digelar pada Jumat (19/3/2021) yang akan berlangsung di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta, Palembang, Makasar, Palangkaraya, Bandung, dan beberapa kota lainnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/17/23372871/aktivis-iklim-inisiasi-petisi-desak-presiden-jokowi-deklarasikan-darurat

Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke