Salin Artikel

Berawal dari Gugatan Batin, Ajie Oye pun Bersedia Jadi Penyelam Sukarelawan Evakuasi Sriwijaya Air...

Bukan untuk bertanding atau menyalurkan hobi menyelamnya, tetapi Ajie mendapat tugas untuk membantu operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1/2021) sore di perairan Kepulaun Seribu.

Tanpa tunggu lama, Ajie pun langsung terbang ke Jakarta untuk menjadi bagian dari misi kemanusiaan tersebut. Keluarganya, sudah memahami apa yang akan Ajie lakukan.

"Sebagai seorang penyelam yang sudah punya kemampuan, apa yang bisa kita sumbangkan ke negara? Apakah hanya untuk bersenang-senang?" tanya Ajie kepada diri sendiri, dikutip dari Kompas.id, Selasa (12/1/2021).

Pertanyaan itu pula yang membawa Ajie untuk ikut menjalani operasi kemanusiaan kecelakaan pesawat yang jatuh setelah 4 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.

Berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, Ajie mendapat tugas tersebut karena ia merupakan bagian dari 20 penyelam bersertifikat instruktur dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI).

Secara sukarela, pria tiga anak itu pun menerima tugas mulai tersebut.

Sebagai salah satu tim penyelam yang mencari para korban jatuhnya pesawat yang membawa 62 orang penumpang tersebut, Ajie pun tinggal di area JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara bersama penyelam sukarelawan lainnya.

Tenda yang menaungi deretan kasur lipat di JICT 2 pun menjadi tempat tinggalnya selama melakukan misi pencarian korban jatuhnya pesawat itu.

Meskipun hanya tinggal beratapkan tenda dan kasur lipat, tetapi Ajie bergurau bahwa sebenarnya di lokasi tersebut lebih makmur dari rumahnya.

"Sebenarnya, di sini lebih makmur daripada di rumah," canda dia.

Mulai dari makan yang disediakan empat kali sehari hingga suplai masker dan vitamin diterima para penyelam sukarelawan, termasuk Ajie.

Terlebih saat ini situasi sedang berada di tengah pandemi Covid-19 dan banyaknya orang dari beragam tempat yang hadir di JICT 2.

Hanya saja, hingga tiga hari pencarian korban pesawat jatuh tersebut dilakukan di sekitar area Pulau Laki dan Pulau Lancang, Ajie belum bisa langsung ikut menyelam.

Selain belum ada perintah dari Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), ia juga baru saja melakukan perjalan udara sehingga berisiko bagi tubuhnya.

Namun, mandat untuk mencari korban jatuhnya pesawat tersebut bukan yang pertama kalinya dilakukan Ajie.

Pada Oktober 2018, Ajie berada di tempat yang sama saat harus mencari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Saat itu, Ajie menginap di JICT selama enam hari.

Ajie telah menghabiskan waktu delapan tahun sejak mengantongi sertifikat A1 (tingkat pertama), yakni level open water scuba diving hingga berhasil menjadi instruktur pada level B1.

Dengan pengalaman itu, Ajie pun memahami batas waktu menyelam agar aman dari serangan dekompresi, yakni masalah yang timbul akibat tekanan tinggi di kedalaman laut. Penyakit yang bisa muncul antara lain kelumpuhan.

Dekompresi menjadi salah satu tantangan para penyelam selain jarak pandang dan kondisi bagian tubuh yang diduga korban yang mudah hancur.

Meskipun berisiko tinggi, tetapi Ajie bersikukuh bahwa hobi yang selama ini dicintainya dapat berbuah pahala.

Salah satunya dengan melakukan misi kemanusiaan kecelakaan pesawat yang beberapa kali diikutinya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/12/11502101/berawal-dari-gugatan-batin-ajie-oye-pun-bersedia-jadi-penyelam-sukarelawan

Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke