"Perlu dipahami, bahwa berita tersebut adalah hoaks atau tidak benar," tegas Wiku dalam keterangan tertulis di situs BNPB, Rabu (6/1/2021).
Menurutnya, belakangan ramai sejumlah berita yang menjurus ke arah misinformasi dan disinformasi. Salah satunya berita mengenai Covid-19 adalah bakteri, bukan virus.
Ia menuturkan, hal-hal seperti ini berkembang sejalan dengan tahapan program vaksinasi yang tengah diupayakan pemerintah.
Oleh karena itu, Wiku kembali menjelaskan bahwa Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus-2 (Sars Cov-2) yang lebih dikenal dengan virus corona adalah jenis baru dari Corona Virus.
"Virus itu menular dari manusia ke manusia. Untuk itu masyarakat perlu bijak dalam mengolah dan menerima informasi yang diterimanya," jelas dia.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat dapat berpartisipasi dalam menyebarkan informasi yang benar pada orang-orang terdekat dengan sumber terpercaya.
Wiku meminta masyarakat agar tetap menjaga diri dan tidak lengah selama masa pandemi Covid-19. Pemerintah, kata dia, juga tengah bekerja keras mempersiapkan program vaksinasi.
"Vaksin akan lebih efektif melindungi masyarakat saat vaksinasi dilakukan pada kondisi yang lebih terkendali dimana laju penularan rendah," ujarnya.
"Daripada vaksinasi saat laju penularannya tinggi. Karena peluang tidak tercapainya kekebalan komunitas (herd immunity) akan semakin besar apabila laju penularannya tinggi," sambung Wiku.
Sebelumnya, berita mengenai Covid-19 adalah bakteri pernah beredar pada Agustus 2020. Kala itu, muncul kabar bahwa dokter-dokter Italia menemukan corona bukanlah virus, melainkan bakteri yang menyebabkan kematian.
Diberitakan Kompas.com pada 6 September 2020, kabar itu diketahui dari Akun Facebook Amod Kumar yang melayangkan kabar pada 8 Agustus 2020 di beranda akunnya.
Dia menulis bahwa WHO menipu dunia. Menurutnya, corona bukanlah virus, tetapi infeksi bakteri.
Penderita corona dapat sembuh hanya dalam satu hari.
Berikut kabar di berandanya: "Finally W.H.O. cheated the world ,Corona is not a Virus but a bacterial infection and patients can cure only in one day. See this video and make it viral send to many as possible."
Akun Amod Kumar juga mengunggah sebuah rekaman audio yang menjelaskan bahwa para dokter Italia menemukan corona bukanlah virus, melainkan bakteri yang menyebabkan kematian.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/07/13065101/tangkal-hoaks-jubir-satgas-pastikan-covid-19-adalah-virus-bukan-bakteri