Salin Artikel

UPDATE 22 November: Spesimen Covid-19 yang Diperiksa 35.989, Total 5.340.537

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah memeriksa 35.989 spesimen Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Data tersebut diumumkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Minggu (22/11/2020) melalui situs www.covid-19.go.id.

Dengan demikian hingga 22 November, pemerintah telah memeriksa 5.340.537 spesimen Covid-19.

Adapun dari spesimen yang diperiksan dalam 24 jam terakhir, jumlah orang yang diperiksa melalui metode swab polymerase chain reaction (PCR) adalah 26.535 orang.

Sedangkan dari jumlah orang yang telah menjalani tes usap dari keseluruhan jumlah spesimen ialah 3.553.142. Untuk diketahui satu orang bisa menjalani lebih dari sekali tes usap (swab PCR).

Sedangkan pada Minggu sore kasus baru Covid-19 bertambah 4.360. Dengan demikian total pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret sebanyak 497.688.

Sementara itu jumlah pasien Covid-19 yang sembuh pada Minggu sore bertambah 4.233 orang. Dengan demikian total pasien Covid-19 yang telah sembuh sebanyak 418.188 orang.

Mereka dinyatakan sembuh detelah dua kali menjalani tes usap (swab PCR) dua kali dengan hasil negatif.

Adapun jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada 24 jam terakhir sebanyak 110 orang. Dengan demikian jumlah total pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 15.884 orang.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/22/16124431/update-22-november-spesimen-covid-19-yang-diperiksa-35989-total-5340537

Terkini Lainnya

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke