Salin Artikel

448.118 Kasus Covid-19 di Indonesia, Masyarakat Diminta Tak Abaikan Protokol Kesehatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari delapan bulan pandemi berjalan di Indonesia, belum ada tanda-tanda penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan.

Kasus Covid-19 di Indonesia masih bertambah, sejak diumumkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Covid-19, hingga Rabu (11/11/2020) terjadi penambahan 3.770 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19.

Penambahan kasus tersebut membuat total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 448.118 kasus.

Dari total kasus positif Covid-19 tersebut, tercatat 54.300 kasus aktif. Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Dalam data yang sama, pemerintah menunjukkan masih ada harapan sembuh bagi pasien terinfeksi Covid-19.

Pada periode 10-11 November, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah sebanyak 3.241 orang, sehingga totalnya mencapai 378.982 orang.

Untuk diketahui, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah dua kali negatif dalam pemeriksaan laboratorium polymerase chain reaction (PCR).

Namun, pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 masih mengalami penambahan.

Dalam periode 10-11 November tercatat total pasien meninggal akibat Covid-19 mencapai 14.836 orang, setelah terjadi penambahan 75 orang.

Pemeriksaan spesimen

Pembaharuan data kasus positif Covid-19 didapatkan pemerintah setelah melakukan pemeriksaan spesimen setiap hari.

Dalam periode 10-11 November, pemerintah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 39.341 spesimen dari 37.611 orang yang diambil sampelnya.

Pemeriksaan dilakukan dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) di 426 jejaring laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia.

Maka, secara kumulatif pemerintah telah memeriksa 4.896.793 spesimen dari 3.175.096 orang.

Sementara itu, saat ini ada 55.982 orang yang berstatus suspek Covid-19. suspek adalah istilah pengganti untuk pasien dalam pengawasan (PDP).

Kasus Covid-19 masih tinggi

Kasus baru positif Covid-19 sebanyak 3.770 orang tersebut tersebar di 32 provinsi dan tercatat lima provinsi penambahan kasus tertinggi.

Dalam data yang sama, penambahan kasus harian tertinggi terjadi di Jawa Barat sebanyak 668 kasus, menyusul DKI Jakarta sebanyak 587 kasus.

Kemudian, Kalimantan Timur sebanyak 345 kasus, Sumatera Barat sebanyak 254 kasus, dan Jawa Timur sebanyak 168 kasus.

Sementara itu, terdapat dua provinsi yang tidak melaporkan adanya penambahan kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir yaitu Gorontalo dan Papua.

Adapun, ada 503 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19 dari 34 provinsi.

Patuhi protokol kesehatan

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengungkapkan, masyarakat masih kurang patuh dalam penerapan protokol kesehatan, terutama dalam menjaga jarak aman.

"Ini data selama seminggu terakhir berarti dari Selasa minggu lalu. Ini ternyata yang memakai masker se-Indonesia hampir 85 persen rata-rata. Kemudian yang mampu menjaga jarak hanya 80,73 persen," ujar Sonny dalam sebuah diskusi daring, Selasa (10/11/2020).

Penerapan protokol kesehatan atau biasa disebut 3M adalah menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak sedianya harus dilakukan secara bersamaan.

Ketika salah satu dari penerapan 3 M itu diabaikan, maka potensi penularan Covid-19 masih tinggi.

"Risiko tertular itu akan turun ya ketika kita cuci tangan, ketika kita pakai masker apalagi maskernya masker bedah, mampu menjaga jarak minimal satu meter. Kalau diterapkan tiga-tiganya kita bisa mengurangi risikonya sampai 99 persen," jelasnya.

Secara terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan, masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan pada situasi apapun, terutama saat berada pada situasi kerumunan.

Ia menegaskan, virus corona yang menjadi penyebab Covid-19 adalah virus yang tidak bisa dilihat. Bahkan, tidak semua orang yang positif Covid-19 menunjukkan adanya gejala penyakit sebelum menjalani tes.

Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Saya imbau bagi seluruh elemen masyarakat agar memiliki kepedulian bahwa kita masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19," ujar Wiku saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (10/11/2020). 

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/12/07251511/448118-kasus-covid-19-di-indonesia-masyarakat-diminta-tak-abaikan-protokol

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke