Salin Artikel

Serahkan Sertifikat Lahan, Jokowi: Jangan Dipakai untuk Beli Mobil

Hal itu disampaikan Jokowi saat menyerahkan sertifikat tanah kepada 20.087 kepala keluarga di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Selasa (27/10/2020) di sela kunjungan kerjanya.

"Dengan sertfikat ini kita nanti bisa gunakan untuk akses ke perbankan. Ini bisa disekolahkan ke bank kalau ingin dipakai untuk modal kerja usaha, bisa dipakai ini," kata Jokowi lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden.

"Jangan dipakai untuk beli mobil, jangan dipakai untuk beli sepeda motor. Gunakan semuanya untuk modal usaha modal investasi," ucap Jokowi.

Ia pun meminta masyarakat menyimpan sertifikat tersebut dengan baik sehingga tidak hilang atau rusak.

Jokowi juga menyarankan masyarakat menggandakan sertifikat itu sehingga bisa mengurusnya dengan mudah ke Badan Pertahanan Nasional (BPN) bila suatu saat hilang.

Jokowi mengatakan, sertifikat tanah sangat penting karena menjadi dasar hukum seseorang untuk menempati dan menggunakan lahan, baik untuk kepentingan tempat tinggal atau ekonomi.

"Apa sih gunananya sertifikat? Kalau kita sudah pegang ini hak hukum kita atas lahan tanah itu menjadi jelas karena sudah pegang ini. Nanti ada tetangga atau ada orang luar daerah (mengaku-ngaku) 'Ini tanah saya, bukan ini tanah saya', buktinya apa ini ada (sertifikat)," kata Jokowi.

"Jadi jelas yang pegang ini secara hukum sudah beres. Oleh sebab itu saya minta sertifkat ini disimpan tapi tolong di-fotokopi dulu, taruh dil lemari yang satu, yang asli taruh di lemari yang dua, jadi kalau salah satu hilang ngurusnya mudah," kata Presiden.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/27/18213211/serahkan-sertifikat-lahan-jokowi-jangan-dipakai-untuk-beli-mobil

Terkini Lainnya

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke