KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara mengatakan, untuk memperkuat ketahanan sosial Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kementerian Sosial (Kemensos) kembali memberikan Bantuan Sosial Beras (BSB) selama pandemi Covid-19.
“BSB diberikan khusus KPM yang terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH) di seluruh Indonesia,” ujar Juliari, seperti dimuat Youtube Kompas.com, Rabu (21/10/2020).
Juliari menjelaskan, BSB merupakan bagian dari program jaring pengaman sosial sesuai kebijakan Presiden.
Pasalnya, bantuan sosial (bansos) ini menjadi upaya pemerintah untuk terus memberikan inovasi dan solusi menghadapi masalah-masalah sosial yang timbul akibat Covid-19.
“Dalam upaya penyalurannya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemberdayaan Sosial Kemensos akan menjadi penanggung jawab,” kata Juliari.
Adapun KPM-PKH akan menerima 15 kilogram (kg) beras tiap bulannya. Bansos ini akan disalurkan selama tiga bulan, dari bulan Agustus-Oktober 2020.
Sementara itu, pada bulan September sudah disalurkan 30 kg beras yang dialokasikan untuk Agustus dan September.
“Jadi, total BSB yang diterima KPM sebanyak 45 kilogram beras,” ujar Juliari.
Disisi lain, salah satu KPM penerima bansos BSB di Jawa Barat (Jabar) Mimin Aminah, mengucapkan rasa syukurnya mendapat bantuan dari pemerintah.
“Dalam kondisi Covid-19 seperti ini merasa terbantu dan bersyukur mendapat bansos beras dua karung sebanyak 30 kg dari pemerintah,” ujar Mimin.
Hasil sinergi Kemensos dengan Perum Bulog
Pada kesempatan yang sama Mensos Juliari menyampaikan, program BSB merupakan hasil sinergi antara Kemensos dengan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Ini sekaligus menjadi cara untuk menyerap hasil panen petani lokal,” ucap Juliari saat menyurvei stok bansos di gudang BULOG wilayah Jabar.
Denga begitu, program BSB juga menjadi upaya meningkatkan kesejahteraan para petani, terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Juliari menerangkan, dalam menyuplai kebutuhan bansos, pihaknya turun langsung melakukan pengecekan untuk memastikan kualitas beras. Salah satunya seperti dilakukan di gudang BULOG Cimindi, Kota Cimahi, Jabar.
“Gudang BULOG Cimindi merupakan salah satu gudang untuk menyiapkan BSB di wilayah Jabar,” papar Juliari.
Untuk wilayah Jabar sendiri terdapat 1.737.884 KPM-PKH yang menerima bansos BSB. Adapun dalam pemenuhan bansos beras akan dilayani oleh tujuh pihak.
Selain gudang Cimindi, Mensos pun turut menyurvei gudang Bulog Cirebon dan melihat langsung ketersediaan beras untuk program BSB.
“Ya, ini untuk persiapan Bansos Beras, tadi saya melihat sample dari beberapa karung kualitasnya sejauh ini sangat memuaskan. Semoga ke depannya bisa konsisten,” ujar Juliari.
Adapun pengecekan tersebut dilakukan mulai dari kualitas beras, ketersediaan beras, kemasan bansos beras, sampai dengan uji tanak beras kualitas medium.
Bulog pastikan stok bansos beras aman
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto menyampaikan, Bulog menyatakan siap dan memastikan stok beras untuk banson beras aman.
Edi juga menegaskan, Kemensos bertanggung jawab untuk memastikan kualitas berasnya baik dan layak konsumsi.
“Kami memastikan kualitas berasnya, sehingga tidak ada beras yang lama dan rusak,” tegasnya.
Untuk, lanjut Edi, pihaknya memperhatikan betul proses sedari awal, mulai pengemasan hingga pendistribusian.
“Oleh karena itu, pengecekan ke gudang-gudang Bulog juga kami lakukan,” papar Edi.
Selanjutnya, setelah melalui proses pengemasan di gudang Bulog, BSB akan dikirimkan menggunakan transporter hingga diterima KPM-PKH
Dalam kesempatan itu, Edi yang mendampingi Mensos juga mengecek stok beras bansos yang siap disalurkan kepada KPM-PKH.
“Stok beras tersebut nantinya akan dikirim ke wilayah Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka dari gudang BULOG Arjawinangun,” terang Edi.
Sebagai informasi, gudang ini memiliki 9 unit dengan daya tampung hingga 9.000 ton beras dengan 35 pekerja.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/21/21324201/perkuat-ketahanan-sosial-kpm-selama-pandemi-kemensos-kembali-salurkan-bsb