Hal itu dikatakannya saat mengunjungi e-warong Sumber Berkah di Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/9/2020).
Sosialisasi tersebut perlu dilakukan di samping ketersediaan bahan pangan bagi mereka.
"Siapkan bahan-bahan pokok yang memang menjadi prioritas untuk penerima program sembako dan PKH, terutama yang masih memiliki anak balita. Beri mereka saran asupan gizi," ujar Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Rabu (30/9/2020).
Muhadjir mengatakan, peranan e-warong dalam menyosialisasikan pentingnya asupan gizi anak dibutuhkan agar gizi anak-anak Indonesia terpenuhi.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar pengelola e-warong tidak memberikan para penerima program sembako dan PKH berupa uang langsung.
Sebab jika hal tersebut terjadi maka dikhawatirkan bantuan yang diberikan pemerintah digunakan untuk sesuatu yang keliru.
"Dan yang patut dicatat, tidak boleh e-warong memberikan mentahan (uangnya saja). Apalagi sampai buat membeli rokok suaminya," kata dia.
Adapun e-warong merupakan tempat membeli atau memperoleh bahan pangan yang bernutrisi bagi masyarakat yang mendapat bantuan sosial program sembako.
Para penerima bantuan diberikan bantuan Rp 200.000 per bulan berbentuk semacam saldo, yang kemudian dibelanjakan di e-warong.
Saat ini e-warong juga sudah tersebar di seantero Indonesia.
Adapun e-warong yang dikunjungi Muhadjir telah berdiri sejak 2018 yang sudah mampu melayani 1.135 KPM, mencakup empat desa yakni Desa Kampil, Desa Marulor, Desa Warung Kidul, dan Desa Bondan Sari.
Muhadjir juga mengapresiasi bagaimana e-warong Sumber Berkah membangun sinergitas dengan warga setempat.
Utamanya dalam mencukupi kebutuhan komoditas pokok warga seperti telur, daging, hingga beras.
“Mereka ini melibatkan petani dan peternak lokal untuk suplai. Jadi hasil panennya terserap dan ekonomi berputar,” ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/30/11520361/menko-pmk-minta-e-warong-bantu-sosialisasikan-pentingnya-gizi-anak