Salin Artikel

Menteri ESDM Yakin Indonesia Bisa Capai Target Pengembangan Panas Bumi Asalkan..

KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif mengatakan, Indonesia dapat mencapai target pengembangan panas bumi sekitar 7.241,5 megawatt (MW) jika seluruh pemangku kepentingan bersinergi dan bergotong-royong.

“Yang lebih penting, seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah, pelaku bisnis, intrapreneur, akademisi, serta masyarakat sebagai penerima manfaat mengejar target pengembangan panas bumi di Indonesia,” kata Arifin, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hal tersebut dikatakan Arifin, saat menjadi keynote speaker dalam Digital Indonesia International Geothermal Convention (DIGGC) 2020, Selasa (8/9/2020).

Sebagai informasi, Ketua Panitia Penyelenggara DIGGC 2020 Eko Agung Bramantyo mengatakan, DIGGC merupakan agenda tahunan Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) yang berlangsung sejak 2013, guna mendukung upaya-upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi nasional khususnya panas bumi.

“Panas bumi memberi banyak manfaat. Bukan hanya energi listrik tapi juga dari segi sosial, ekonomi, hingga pembangunan daerah. Berdasarkan target pemasangan energi panas bumi dengan energi yang sudah terpasang, potensi energi panas bumi masih bisa dimaksimalkan,” kata Eko.

Pada tahun-tahun sebelumnya, DIGGC diselenggarakan dalam format Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE). Namun khusus DIGGC 2020, programnya meliputi Virtual Technical Paper Presentation Virtual Convention, Virtual Workshop, dan Virtual Field Trip.

Pada sesi Virtual Technical Paper Session, terkumpul 41 full paper dari 17 profesional dan 24 universitas, 21 presentasi dari 15 profesional dan 6 universitas, serta 10 poster dari 2 profesional dan 8 universitas.

Tak hanya itu, DIGGC 2020 yang berlangsung pada Selasa (8/9/2020)-Kamis (10/9/2020) juga menjadi Forum Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) API.

Maka dari itu, acara tersebut menjadi momen pertemuan lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, perusahaan jasa, akademisi, dan pakar industri panas bumi dalam berbagi perkembangan terbaru mengenai regulasi dan teknologi industri panas bumi.

Pada kesempatan tersebut Arifin pun menambahkan, potensi panas bumi di Indonesia mencapai lebih dari 23 giga watt (GW). Sayangnya, saat ini kapasitas terpasang panas bumi hanya 2,13 GW. Artinya, baru 8 persen total potensi yang dimanfaatkan.

Kemudian dibandingkan dengan industri panas bumi di negara lain dan pengembangan energi terbarukan dalam negeri lainnya, aspek keamanan ekonomi, pendanaan proyek pemerintah, serta sosial yang dihadapi pengembang panas bumi Indonesia berisiko lebih tinggi. Hal tersebut pun memengaruhi tingkat daya saing industri panas bumi.

Menurut Arifin, pemerintah pun telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi tantangan dalam pengembangan panas bumi di Indonesia antara lain menerbitkan regulasi baru, mendorong pengembang melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, serta mendorong pemerintah daerah mengoptimalkan penggunaan pendapatan daerah dari bonus produksi.

Tak hanya itu, Pemerintah juga mendorong pembangunan daerah melalui Program Pulau Panas Bumi Flores, serta memperkenalkan skema pengembangan potensi melalui pemboran pemerintah.

“Saat ini pemerintah sedang menyiapkan kebijakan untuk mengatur ulang harga energi terbarukan guna meningkatkan investasi di bidang energi terbarukan, termasuk pembangunan pemerintah,” kata Arifin.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/09/13555861/menteri-esdm-yakin-indonesia-bisa-capai-target-pengembangan-panas-bumi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke