Salin Artikel

Tersangka Bunuh Diri di Toilet Kejati Bali, Jaksa Agung Perintahkan Ini

Eks Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) Denpasar tersebut merupakan tersangka kasus dugaan gratifikasi kepada penyelenggara negara pada Kantor Pertanahan Kota Denpasar dan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Untuk memastikan apakah terdapat pelanggaran SOP atau tidak yang dilakukan oleh Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi Bali dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam menangani perkara sehingga terjadi peristiwa tersebut," ungkap Burhanuddin melalui keterangan tertulis, Senin.

Menurut Jaksa Agung, awalnya TN datang ke kantor Kejati Bali pada Senin pukul 10.00 WITA bersama kuasa hukumnya.

TN memenuhi panggilan tim jaksa penyidik untuk diperiksa sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Setelah pemeriksaan selesai, penyidik memutuskan menahan TN atas pertimbangan syarat objektif dan subjektif.

Lalu, berdasarkan keterangan Kejagung, pada pukul 12.00 WITA, TN meminta izin kepada penyidik untuk shalat. Namun, TN disebutkan tidak kunjung kembali ke kantor Kejati Bali.

Para jaksa pun tak menemukan TN di mushala terdekat. Lalu, penyidik sepakat untuk menangkap TN dan menyiapkan keperluan administrasinya.

Burhanuddin menuturkan, TN ditangkap sekitar pukul 16.00 WITA di kediamannya.

"Sekira pukul 16.00 Wita, tersangka (TN) ditemukan di rumahnya dan kemudian oleh tim penyidik dibawa ke Kantor Kejaksaan Tinggi Bali guna dilakukan penahanan rutan," ucapnya.

Sebelum dibawa ke rutan, TN mengikuti rapid test dan hasilnya non-reaktif. Ia juga akan diperiksa kesehatannya oleh dokter. Jaksa menghubungi dokter sekitar pukul 18.00 WIB.

Setelah itu, dari keterangan Jaksa Agung, TN melaksanakan shalat Maghrib di sebuah ruangan di Kejati Bali dan berbuka puasa.

Dokter kemudian tiba di kantor Kejati Bali sekitar pukul 19.30 WITA dan langsung memeriksa TN.

Saat keluar dari ruang penyidik untuk dibawa ke rutan sekitar pukul 20.00 WITA, TN minta izin ke toilet. Pada saat itu, TN meminta pengacaranya mengambil tas kecil di loker.

Lalu, suara tembakan terdengar sebanyak satu kali tak lama setelah TN masuk ke toilet.

"Setelah tas tersebut diserahkan kepada tersangka kemudian tersangka masuk ke kamar toilet, namun sekitar dua menit berlalu, dari dalam toilet terdengar bunyi ledakan sebanyak satu kali," tutur Jaksa Agung.

Mendengar suara tersebut, para jaksa mendobrak pintu toilet dan menemukan TN sudah terkapar.

"Setelah dilakukan pendobrakan pada pintu toilet diketahui tersangka terluka di bagian dada sebelah kiri dan ditemukan senjata api di dekat tubuh tersangka," kata dia.

TN kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawa TN tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/01/09261121/tersangka-bunuh-diri-di-toilet-kejati-bali-jaksa-agung-perintahkan-ini

Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke