Menurut Dewi, berdasarkan kajian Satgas per 4 Agustus 2020, kasus kematian nasional saat ini yaitu 4,68 persen dari total pasien positif Covid-19.
"Per 4 Agustus, sudah 4,68 persen. Ini angka meninggal dibandingkan dengan angka positif," kata Dewi dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Kendati demikian, dia mengatakan Indonesia memiliki pekerjaan rumah (PR) besar untuk menurunkan angka kematian hingga sekecil mungkin.
Dewi menerangkan, persentase kematian 4,68 persen itu masih tinggi jika dibandingkan dengan angka rata-rata dunia.
"Kita masih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata dunia. Sekarang (rata-rata dunia) sudah 3,79 atau 3,89 persen, sudah di bawah 4 persen," ucap Dewi.
"Kita sudah ada tren menurun, tapi tetap punya PR menurunkan angka kematian," tuturnya.
Sementara itu, jika kasus kematian dibandingkan dengan populasi, angkat kematian Indonesia yaitu 19,38 orang per 1 juta penduduk.
Dewi menyebutkan, di Asia, Indonesia berada di peringkat 20 dari 48 negara terdampak Covid-19.
"Total kasus kematian di Asia per 1 juta penduduk, Indonesia ini angkanya adalah 19,38 (orang) per 1 juta penduduk. Atau sekitar peringkat 20 dari 48 negara," tuturnya.
"Kalau dunia, kita peringkat 103 dari 215 negara yang ada di dunia," kata Dewi.
Ia menegaskan angka kematian akibat Covid-19 ini ditangani pemerintah secara serius.
Dewi mengatakan, sebisa mungkin kasus kematian dapat turun bahkan hingga di bawah 1 persen.
"Memang sebaiknya kita mengejar angka kematian terkecil. Tapi sekarang karena sudah ada kasus kematian, bagaimana kita menurunkan angka sekecil-kecilnya. Kalau bisa persentase tadi turun hingga 3 persen, 2 persen, atau bahkan kurang dari 1 persen," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/05/12594511/satgas-klaim-angka-kematian-covid-19-tren-menurun-kini-468-persen