Salin Artikel

DPR Dorong Pemerintah Subsidi Pembelian Smartphone untuk Orangtua Siswa Tak Mampu

Hal ini disampaikan Dasco berkaca dari kasus yang dialami siswa SMP di Rembang, Jawa Tengah, bernama Dimas Ibnu Alias.

Dasco merasa miris dan geram lantaran Dimas terpaksa datang ke sekolah untuk belajar sendirian karena tak punya smartphone di situasi pandemi Covid-19.

"Banyak Dimas-Dimas lain di luar sana yang tidak terekspos media, yang punya keinginan belajar tapi orangtuanya tidak mampu membeli smartphone dan kuota," kata Dasco dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (26/7/2020).

"Maka, khusus untuk orangtua yang tidak mampu, pemerintah bisa mensubsidi dari dana pendidikan," imbuhnya.

Menurut Dasco, saat ini sudah banyak smartphone yang dijual dengan harga murah.

Misalnya, dengan harga smartphone Rp 1 juta, pemerintah bisa mensubsidi orangtua siswa sebesar 50 persen untuk pembelian ponsel tersebut. Sisanya, 50 persen dicicil oleh orangtua selama 1 hingga 2 tahun melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Di samping itu, pemerintah juga didorong membuat jaringan internet khusus bagi para siswa. Dalam jaringan internet itu, setiap siswa diberi ID khusus untuk log in (masuk) ke aplikasi belajar online.

Internet pun dirancang hanya untuk terkoneksi ke aplikasi tersebut.

Dengan demikian, orangtua tidak harus membeli kuota, tapi proses belajar mengajar tetap bisa terlaksana.

"Apalagi sekarang belajar online berjam-jam bukan hanya satu jam, maka akan semakin berat beban orangtua," ucap Dasco.

Dasco pun menyarankan pemerintah untuk tak memberikan uang atau kuota bagi para siswa belajar online dari rumah.

Sebab, pemberian uang atau kuota bisa digunakan untuk mengakses kegiatan di luar belajar mengajar seperti game atau YouTube.

"Makanya saya sarankan dari awal, berikan ID, ID itu untuk masuk pada aplikasi khusus belajar online. Internet terkoneksi khusus hanya untuk aplikasi tersebut," kata Dasco.

Jika hal-hal tersebut bisa direalisasikan pemerintah, Dasco yakin para siswa tetap dapat belajar online tanpa membebani orangtua mereka.

"Jika pemerintah mau, maka Dimas bisa belajar online tanpa harus ke sekolah dan orangtua Dimas tidak lagi dibebani dengan urusan kuota," katanya.

Diberitakan sebelumnya, meski hanya sendirian di kelas, Dimas Ibnu Alias tetap berangkat ke sekolah di SMPN 1 Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Siswa kelas VII itu terpaksa mengikuti pelajaran di kelas saat teman-temannya belajar lewat daring menggunakan smartphone (ponsel pintar) karena ia tak punya ponsel.

"Barangkali, bagi keluarganya, beras jauh lebih dibutuhkan daripada ponsel pintar dan kuota internet," kata Kepala SMPN 1 Rembang Isti Chomawati, Kamis (23/7/2020), seperti ditulis Tribun Jateng.

Dimas adalah anak dari pasangan Didik Suroyo, seorang nelayan, dan Asiatun, yang bekerja sebagai buruh pengeringan ikan. Mereka tinggal di RT 1 RW 1 Desa Pantiharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang.

Setiap hari, Dimas berangkat ke sekolah diantar ibunya. Dia lalu pulang dengan diantar wali kelasnya sampai di rumahnya.

"Ia datang diantar ibunya naik sepeda motor. Setelah itu ditinggal lantaran ibunya bekerja sebagai karyawan pengeringan ikan. Selesai pembelajaran, Dimas diantar wali kelas sampai rumah," jelas Isti.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/26/14575691/dpr-dorong-pemerintah-subsidi-pembelian-smartphone-untuk-orangtua-siswa-tak

Terkini Lainnya

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke