Salin Artikel

Waketum Bantah Amien Rais Dikeluarkan dari PAN

"Mana mungkin Pak Amien Rais dikeluarkan dari PAN? Pak Amien adalah tokoh reformasi, salah satu pendiri PAN, pernah menjadi ketua umum PAN, dan menjadi personifikasi bahwa PAN itu Amien Rais, Amien Rais itu PAN," kata Viva dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (24/7/2020).

Viva menegaskan, tak ada sikap maupun pemikiran Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk mengeluarkan Amien Rais dari PAN.

Bahkan, kata dia, para pengurus DPP PAN tak mengeluarkan kebijakan untuk mengeluarkan Amien.

"Kalau ada berita yang menyatakan bahwa Pak Amien Rais telah dikeluarkan dari PAN, itu berita tidak benar," ujarnya.

Viva mengatakan, sampai saat ini, Amien Rais masih milik PAN. Ia pun meragukan Amien akan mendirikan partai baru.

Di samping itu, menurut Viva, sejak pasca reformasi, PAN selalu menjadi partai pemerintah sehingga setiap periodisasi kepemerintahan ada kader PAN yang masuk kabinet sebagai menteri. 

"Namun, di Pilpres 2019 lalu, terpilih kembali Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amien, membentuk Kabinet Kerja II, PAN absen," ucapnya.

Berdasarkan hal itu, Viva mengatakan, relasi dengan kekuasaan sudah menggambarkan secara jelas bagaimana posisi politik PAN.

Viva juga mengatakan, kedatangan Zulkifli Hasan ke Istana Kepresidenan beberapa hari yang lalu, tidak untuk mengemis kekuasaan.

Zulkifli, kata dia, bertemu Presiden untuk menyambung silaturahim karena acara pelantikan pengurus DPP PAN rencananya dihadiri Jokowi dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"PAN ke istana bertujuan bagaimana kekuatan partai politik di Indonesia dapat secara bersama-sama bergotong-royong membentuk kekuatan untuk berjuang mengatasi permasalahan bangsa, terutama ancaman krisis ekonomi akibat pandemi Covid 19. Untuk itulah PAN berdialog dengan kepala pemerintahan, yaitu Presiden Jokowi," tuturnya.

Lebih lanjut, Viva mengatakan, PAN sebagai partai yang lahir dari reformasi akan konsisten berjuang dalam demokrasi di Indonesia, tanpa ditentukan oleh posisi politik.

"Apakah PAN ada di dalam atau di luar pemerintahan. PAN akan tetap bersikap kritis konstruktif terhadap kekuasan melalui fungsi pengawasan di lembaga legislatif. Sifat pengawasan PAN terhadap kekuasaan bertujuan agar jalannya pemerintah dapat berjalan dengan baik," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Amien Rais mengaku telah dikeluarkan dari keanggotaan partai.

Amien mengatakan, salah satu penyebab ia dicoret dari partai berlogo matahari putih itu, karena perbedaan prinsip dan sikap politik.

"Saya sudah tidak di PAN sama sekali, saya sudah dikeluarkan oleh anak buah saya karena berbeda prinsip," ujar Amien Rais dalam acara diskusi virtual bertajuk Bahaya Komunisme di Dunia Islam, Kamis (23/7/2020), dilansir dari Kompas TV.

Amien menjelaskan, PAN di bawah kepemimpinan Ketua Umum Zulkifli Hasan berencana bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Namun, ia menilai langkah itu keliru.

Kemudian, Amien meminta kader PAN untuk mempertimbangkan terkait rencana tersebut.

"Saya katakan adik-adikku, para kader-kaderku yang cerdas dan pandai-pandai, berhitunglah dengan rasional, di atas itu juga berhitung dengan keimanan," ujarnya.

"Kalau anda tetap ingin dukung rezim ini, itu jelas sesuatu langkah yang keliru bin salah. Jadi tidak ada rasionya, tidak ada rasionalisasinya," sambungnya.

Lebih lanjut, Amien menolak jika PAN bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, meski diberi jabatan dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Saya tidak setuju bergabung dengan rezim yang sudah tidak ketulungan, sementara mereka yakin bergabung rezim Jokowi, akan dapat logistik, akan dapat segala macam," pungkasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/24/17041751/waketum-bantah-amien-rais-dikeluarkan-dari-pan

Terkini Lainnya

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke