Salin Artikel

Dompet Dhuafa Bantu Peternak Naik Kelas Lewat Program Tebar Hewan Kurban

KOMPAS.com – Menjelang Idul Adha, Dompet Dhuafa kembali menggelar program Tebar Hewan Kurban (THK) dengan target ribuan domba, kambing, dan sapi.

Ketua THK Dompet Dhuafa 1441 Hijriah Zainal Abidin Sidik mengatakan, peternak tak perlu lagi mencari dana awal dari rentenir atau pemodal besar untuk membeli bakalan dan sarana produksi.

Dengan program THK, mereka cukup berkonsentrasi melakukan budi daya. Peternak pun dapat naik kelas.

Pasalnya, persiapan bakalan, sewa kandang, sarana produksi, dan biaya pakan ternak akan memanfaatkan dana investor.

“Tentu saja ada keuntungan untuk investor. Namun, porsi keuntungan terbesar dialokasikan untuk peternak. kata Zainal dalam keterangan tertulis, Senin (20/7/2020).

Menurut dia, biasanya peternak sebagai ujung tombak pengadaan hewan kurban justru mendapat porsi keuntungan paling kecil.

Dompet Dhuafa memang mengelola THK sebagai sebuah bisnis yang memberdayakan sesama, serta bermanfaat dan menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Untuk memenuhi permintaan hewan kurban, sebisa mungkin Dompet Dhuafa membeli hewan kurban langsung dari para peternak.

“THK tetap dengan idealisme awalnya, yaitu memberdayakan peternak. Tahun ini, kami berketetapan memotong rantai pasok bandar besar dan blantik," imbuh Zainal.

Jika berminat membantu, sambung dia, mereka bisa menjadi investor dengan porsi keuntungan yang diatur besarannya.

Seputar Tebar Hewan Kurban

Untuk diketahui, Dompet Dhuafa menginisiasi THK pada 1994, dengan nama Tebar 999 Hewan Kurban. Nama tersebut diubah pada 1998, dan didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI pada 2016.

Saat itu, ritual penyembelihan hewan seringkali dilakukan di kediaman sendiri atau paling jauh di masjid terdekat. Namun, Dompet Dhuafa mengubah budaya tersebut dengan mengajak para orang yang berkurban menyerahkan sejumlah dana untuk membeli hewan.

Nantinya, Dompet Dhuafa akan menyembelih hewan kurban tersebut di tempat-tempat terpencil yang hasilnya akan dibagikan kepada para mustahik atau penerima manfaat yang nyaris tidak pernah mengonsumsi daging.

Zainal mengatakan, program THK berperan sebagai pionir. Setelah itu, muncul program-program serupa.

Namun bagi Dompet Dhuafa, hal tersebut bukanlah pesaing. Justru bandar besar serta blantik sapi dan kambing-lah yang dianggap pesaing.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/21/17370291/dompet-dhuafa-bantu-peternak-naik-kelas-lewat-program-tebar-hewan-kurban

Terkini Lainnya

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke