Salin Artikel

BMKG Sebut Curah Hujan Tinggi Jadi Penyebab Banjir Bandang Luwu Utara

Curah hujan tinggi tersebut tidak terjadi di hari terjadinya banjir, melainkan sejak beberapa hari sebelumnya.

"Kasus 13 Juli, sebenarnya curah hujan yang diamati di permukaan tidak tinggi, yaitu di bawah 50 milimeter dalam 10 hari. Tapi curah hujan sebelumnya tanggal 12 Juli sudah tinggi, di atas 50 milimeter dalam 10 hari," ujar Indra dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (19/7/2020).

Dengan demikian, kata dia, curah hujan yang menyebabkan banjir bandang di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, tidak hanya berasal dari yang terjadi tanggal 13 Juli saja.

Namun hal tersebut juga merupakan akumulasi dari hujan pada hari-hari sebelumnya.

Berdasarkan pengamatan di permukaan, kata dia, Luwu Utara merupakan daerah yang memiliki curah hujan hampir tinggi sepanjang tahun.

Curah hujan di wilayah tersebut selalu ada di kisaran 50 mm sepanjang tahun. Puncak hujannya pun berada pada periode akhir Maret hingga akhir Juni.

Perbedaan periode tersebut dikarenakan wilayah Indonesia memiliki pola cuaca dan iklim yang tidak seragam.

Sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan ekuator berada pada periode musim kemarau.

Antara lain wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara yang dalam 21-30 hari ini tidak mengalami hujan.

"Walaupun musim kemarau, tidak semua daerah Indonesia berada pada periode kemarau. Begitupun musim hujan," kata dia.

Kondisi sekitar Maluku dan Papua bagian barat berkebalikan dengan iklim di Jawa atau Sumatera bagian Selatan.

Ketika di Jawa mengalami puncak periode kering atau kemarau pada Juni-Agustus, Maluku-Papua Barat menghadapi periode puncak musim hujan.

Sebelumnya diberitakan, banjir bandang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin (13/7/2020).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara menyebut bahwa banjir bandang ini dipicu salah satunya karena hujan dengan intensitas tinggi dua hari sebelum bencana.

Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang.

Data BNPB hingga 18 Juli 2020 mencatat terdapat 36 orang korban meninggal dunia, 50 orang hilang, 58 orang luka-luka, serta total 3.627 keluarga atau 14.483 jiwa mengungsi.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/19/16052071/bmkg-sebut-curah-hujan-tinggi-jadi-penyebab-banjir-bandang-luwu-utara

Terkini Lainnya

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Nasional
Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke