Salin Artikel

Mendes PDTT Ingatkan Perangkat Desa Pergunakan Dana Desa untuk Pencegahan Covid-19

KOMPAS.com – Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, mengingatkan perangkat desa untuk menggunakan Dana Desa dalam menangani coronavirus disease 2019 (Covid-19) dan Padat Karya Tunai Desa.

Untuk menegaskan hal tersebut, Mendes PDTT yang biasa disapa Gus Menteri pun menerbitkkan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Padat Karya Tunai Desa.

“Pencegahan harus dilakukan semaksimal mungkin, dan jangan lupa berdoa. Ini termasuk ikhtiar pencegahan,” kata Gus Menteri, seperti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/3/2020).

Hal tersebut dikatakan Gus menteri, saat melakukan teleconference dengan sejumlah perangkat desa, di Kantor Kalibata, Rabu (25/3/2020).

Desa yang mengikuti teleconference tersebut antara lain Kabupaten Mesuji (Lampung), Nunukan (Kallimantan Utara), Pinrang (Sulawesi Selatan), Sikka (Nusa Tenggara Timur), dan Bandung Barat (Jawa Barat).

Gus Menteri melanjutkan, Dana Desa dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pencegahan Covid-19.

“Dana Desa bisa digunakan untuk membeli vitamin penguat daya tahan tubuh, juga hand sanitizer untuk diletakkan di tempat-tempat umum yang mudah diakses masyarakat,” kata Gus Menteri.

Selain itu, Dana Desa juga bisa digunakan masyarakat untuk membangun posko di gerbang desa untuk mencatat lalu lintas warga masuk dan keluar.

Gus Menteri mengatakan, hal tersebut perlu dilakukan meski saat ini desa yang terpapar Covid-19 tergolong sedikit.

“Penanganan Covid-19 difokuskan pada pencegahan sebagai antisipasi,” kata Gus Menteri.

Langkah pencegahan Covid-19 di Desa

Pada kesempatan tersebut, Gus Menteri menjabarkan pula langkah pencegahan Covid-19 yang perlu dilakukan desa, salah satunya pendataan warga yang datang dari luar desa.

Sebelum memasuki desa, warga tersebut harus memeriksakan diri terlebih dahulu di rumah sakit atau puskesmas terdekat.

Jika warga tersebut dinyatakan sehat, dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama minimal 14 hari.

“Sebaiknya kita jangan egois, dan berbesar hati melakukan pengecekan. Saya saja sudah lama tidak menggendong cucu karena sadar sering keluar rumah. Setiba di rumah saya langsung ganti baju,” kata Gus Menteri.

Selain itu, desa juga harus mendata warga yang rentan seperti usia lanjut dan memiliki penyakit kronis. Dana Desa bisa digunakan untuk membeli vitamin atau obat untuk warga tersebut.

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan desa adalah identifikasi fasilitas desa seperti ruang-ruang sekolah atau balai desa.

Ruang-ruang tersebut akan menjadi ruang isolasi bagi warga yang terpapar Covid-19.

Sementara itu, bagi desa yang letaknya berdekatan dengan wilayah terpapar, Dana Desa bisa digunakan untuk penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, seperti pasar, balai desa, tempat ibadah, dan sarana pendidikan.

Kemudian jika terdapat warga yang ingin pergi menuju daerah terpapar, disarankan untuk tinggal di desa hingga wabah pandemi Covid-19 mereda.

Namun jika mendesak, saat warga tersebut ingin kembali ke desa, harus melalui pemeriksaan kesehatan dan penyemprotan disinfektan terlebih dahulu.

“Jika desa lakukan protokol kesehatan dengan benar dan disiplin, maka Covid-19 tidak akan bisa masuk ke desa,” kata Gus Menteri.

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/26/14474681/mendes-pdtt-ingatkan-perangkat-desa-pergunakan-dana-desa-untuk-pencegahan

Terkini Lainnya

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke