Salin Artikel

Rilis Gerakan Nasional Demokrat Lawan Corona, Ini 10 Intruksi AHY

"Partai Demokrat memandang perlu dilakukan Gerakan Nasional Demokrat Lawan Corona secara intensif, masif dan terkoordinasi," ujar AHY dikutip dari surat intruksi Partai Demokrat bernomor Instruksi/01/III/2020, Selasa (24/3/2020).

AHY menjelaskan, intruksi tersebut ditujukan untuk ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR-RI, ketua DPD Partai Demokrat, hingga ketua DPC Partai Demokrat di seluruh Indonesia.

Adapun sepuluh intruksi tersebut antara lain:

Pertama, memastikan kepada seluruh kader senantiasa menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik atau pembersih tangan (hand sanitizer).

Kedua, memastikan kepada seluruh kader dan keluarga untuk tetap berada dan atau berkegiatan di rumah masing-masing kecuali dalam keadaan darurat.

Jika harus keluar rumah, jaga jarak paling tidak satu meter dengan orang lain.

Ketiga, memastikan kepada seluruh kader yang mengalami gejala seperti demam tinggi, gangguan pernapasan, terutama bagi yang baru kembali dari daerah yang terlanda wabah atau yang merasa berinteraksi dengan orang yang positif terkena virus corona, maka wajib melaporkan atau memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat.

"Jika dipandang perlu, maka lakukan isolasi diri selama 14 hari untuk meyakinkan keluarga dan lingkungan terdekat tidak terdampak oleh kemungkinan penyebaran virus corona," kata AHY.

Keempat, memastikan kepada seluruh pengurus partai agar semua agenda dan kegiatan partai yang mengharuskan kehadiran fisik, apalagi pengumpulan massa, agar ditiadakan atau dikurangi.

Koordinasi dan komunikasi, serta kerja-kerja politik agar dilakukan melalui teleconference atau aplikasi lain berbasis internet yang mendukung.

Kelima, memastikan para kader partai, terutama yang menjadi kepala daerah dan anggota legislatif untuk melakukan aksi nyata dengan cara menghimpun dan mendistribusikan bantuan medis seperti masker, hand sanitizer, sarung tangan, alat perlindungan diri (APD) maupun cairan disinfektan untuk ruang-ruang publik.

Keenam, khusus kepada Ketua Fraksi PD DPR-RI, agar membantu pemerintah untuk:

1. Melakukan realokasi anggaran dan prioritas pembiayaan yang diperlukan dalam operasi penanggulangan Virus Corona, utamanya menambah kapasitas fasilitas kesehatan dan tenaga medis.

2. Merumuskan dan menjalankan kebijakan (policy response) serta tindakan pemerintah untuk menanggulangi gejolak ekonomi yang serius saat ini.

3. Melakukan kerja sama dengan negara lain, di antaranya untuk pengadaan alat kesehatan, khususnya test kit.

Ketujuh, melaporkan kepada ketua umum atas pelaksanaan instruksi ini setiap hari secara berjenjang dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Para Ketua DPC melaporkan kepada Ketua DPD setiap pukul 18.00 WIB; selanjutnya para Ketua DPD melaporkan kepada Ketua Umum setiap pukul 19.00 WIB.

2. Ketua Fraksi FPD DPR RI melaporkan kepada Ketua Umum setiap pukul 19.00 WIB.

Kedelapan, mendokumentasikan semua kegiatan positif terkait Gerakan Nasional Demokrat Melawan Corona ini dengan baik.

Diharapkan ada publikasi secara luas baik melalui media massa dalam rangka mengedukasi masyarakat luas serta menginspirasi aksi nyata bagi seluruh keluarga besar Partai Demokrat.

Kesembilan, AHY berterima kasih kepada seluruh kader yang telah berusaha untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi wabah virus corona.

"Kesepuluh, laksanakan instruksi ketua umum DPP Partai Demokrat ini dengan penuh tanggung jawab," ucap AHY.

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/24/12461671/rilis-gerakan-nasional-demokrat-lawan-corona-ini-10-intruksi-ahy

Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke