JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, jumlah WNI yang merupakan mantan terduga teroris pelintas batas Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) bertambah.
Hal itu berdasarkan laporan yang diterima oleh Mahfud dua hari lalu.
"Dulu kan jumlahnya 689 orang. Kemudian dua hari lalu bertambah 15 orang. Tetapi yang 5 orang (dari 15 orang itu) ternyata sudah mencakup yang 689 orang. Sehingga jumlahnya sekarang 699 orang," ujar Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2020).
Mahfud mengakui jika ada kemungkinan penambahan atau perubahan data lagi ke depannya.
Sehingga Mahfud meminta publik memaklumi jika ada perubahan data.
"Jadi kalau data yang berubah harap dimaklumi mereka orang lari. Jadi pergi dari Indonesia terus pergi ke sana (Suriah), kita tidak tahu. Jadi kalau tiap hari bertambah atau berukang itu harap dimaklumi," tutur Mahfud.
Dia melanjutkan, saat ini pemerintah sedang tahap identifikasi para WNI tersebut.
Identifikasi dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Iya oleh BNPT. Sudah langkah awal ke situ sambil menampung masukan data baru. Kan tugas berikutnya validasi tentang jumlah," ungkap Mahfud.
Sebelumnya, simpang siur nasib 689 WNI teroris pelintas batas dan eks ISIS kini telah berakhir.
Pemerintah dengan tegas menolak memulangkan mereka ke Tanah Air lantaran dikhawatirkan menjadi teroris baru yang membahayakam nyawa 267 juta rakyat Indonesia.
Mahfud memastikan bahwa pemerintah tak akan memulangkan WNI terduga eks ISIS ke Indonesia.
"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris. Bahkan tidak akan memulangkan FTF (foreign terorist fighter) ke Indonesia," kata Mahfud seusai rapat tertutup bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
Mahfud mengatakan, pemerintah lebih mementingkan keamanan 267 juta penduduk yang berdiam di Tanah Air.
Ia juga mengatakan, berdasarkan data dari Central Inteligence Agency (CIA), terdapat 689 WNI terduga eks ISIS yang tersebar di Turki, Suriah, dan beberapa negara lain.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/28/21482531/mahfud-md-sebut-ada-penambahan-data-jumlah-wni-eks-isis