"Tidak ada. Tidak ada eksodus. Kita tidak ada jumlahnya (warga yang meninggalkan Natuna)," ujar Hamid di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).
Dia menjelaskan, ada warga Natuna yang pulang kampung. Namun, itu bukan disebabkan takut dengan virus corona.
Para warga tersebut pergi ke kampung masing-masing di luar Natuna untuk keperluan pertanian.
"Kan ada yang misalnya sedang musim cengkeh, sehingga mereka pulang. Pas ada kapal. Jadi tidak ada istilah eksodus, jika begitu nanti kosong, lah, Natuna itu," ucap Hamid.
Lebih lanjut, dia pun memastikan kegiatan belajar-mengajar di sekolah-sekolah di Natuna sudah kembali normal.
Abdul Hamid Rizal mengklaim para orangtua sudah mengizinkan anaknya kembali sekolah.
"Ya terimalah. Kan anaknya mau sekolah. Kemarin kan di sekitar situ (lokasi karantina) juga ada sekolah. Jadi wajar kita liburkan dulu," ucap Hamid.
Diberitakan, proses karantina terhadap 237 WNI dari Wuhan, China di Kabupaten Natuna menuai polemik tersendiri baru warga Natuna, Kepulauan Riau.
Para warga ketakutan terpapar virus corona yang mematikan tersebut.
Sejumlah warga Ranai, Natuna, dikabarkan mengungsi ke pulau lain seperti pulau Midan, Subi dan Serasan.
Hal ini diketahui dari penjualan tiket yang membludak dari Ranai, Natuna, menuju tiga pulau yang masih termasuk Kabupaten Natuna, yakni Pulau Subi, Midai dan Serasan.
Raudah (28), salah satu warga Natuna, kepada Kompas.com mengaku memilih mengungsi ke rumah saudaranya yang berada di Pulau Serasan.
Keputusan mengungsi ini diambil Raudah agar bisa benar-benar terhindar dari virus corona yang dapat menyebar antarmanusia.
"Tidak saya saja, kedua anak saya juga saya bawa, kan anak sekolah diliburkan juga, jadi sekalian saja saya bawa ke rumah along saya (kakak tertua) di pulau Serasan," katanya melalui telepon, Senin (3/2/2020).
Dirinya lebih baik memilih untuk mengungsi ke rumah saudara menggunakan jalur laut.
Senada juga diungkapkan Sari, warga Ranai, Natuna lainnya yang juga mengaku memilih mengungsi ke Midai, ke rumah orangtuanya.
"Kondisi kapal penuh sesak, pada ngungsi sepertinya," kata Sari.
Hal ini juga benarkan oleh Rulli, agen kapal KM Bukit Raya yang ada di Ranai. Rulli mengatakan saat ini terjadi lonjakan pembelian tiket kapal.
"Ada sekitar 658 tiket terjual, itu di tempat saya saja, tidak tahu juga di agen yang lain," jelas Rulli.
Rulli menilai hal ini terkait Natuna dijadikan lokasi karantina untuk 237 WNI dan 1 WNA dari Wuhan, China.
"Rata-rata yang beli tiket mengaku takut, makanya memilih untuk keluar dari Ranai," ucapnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/04/14594231/bupati-bantah-ada-warga-natuna-mengungsi-karena-takut-tertular-virus-corona