Salin Artikel

Saat Panglima TNI Senandungkan Lagu "Wind of Change"

Momen itu terjadi saat Hadi berpidato pada pembukaan Rapat Pimpinan TNI-Polri 2020 yang diselenggarakan di Kompleks Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/1/2020).

Peserta rapim sempat terdiam selama lagu mengalun.

Mereka kemudian bertepuk tangan riuh usai Hadi selesai bernyanyi, meskipun tidak sampai masuk ke bagian refrain.

Bahkan, Hadi sempat meminta lagu tersebut diulang.

"Sekiranya semua bisa menyanyi lagu ini. Besarkan sedikit, biar bisa nyanyi semua," pinta Hadi.

Momen tersebut pun kembali berakhir dengan tepuk tangan meriah para peserta rapim.

Rupanya, Panglima TNI memiliki maksud mengapa lagu bergenre slow rock itu dikumandangkan dalam rapim kali ini.

Ia mengatakan, lagu tersebut merupakan simbol perubahan di penghujung perang dingin di Eropa Timur 1989 silam.

Dengan lagu "Wind of Change", lanjut Hadi, Scorpions mampu membawa angin segar bagi bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur yang ditandai dengan runtuhnya Tembok Berlin.

"Ada satu kelompok band Scorpion mampu menginspirasi melakukan perubahan atau meruntuhkan Tembok Berlin yang memisahkan antara Jerman barat dengan Jerman Timur," kata Panglima TNI. 

Hadi menekankan bahwa siapapun yang mampu membaca arah perubahan, maka ia akan menjadi pemenang.

Hadi pun ingin TNI demikian. Ia memandang, evolusi peran TNI menuju era masyarakat modern tidak dapat dielakkan.

Ia kemudian merujuk pada sejumlah peristiwa besar di Indonesia, mulai dari masa-masa perjuangan, kemerdekaan, reformasi hingga saat ini.

"Melahirkan generasi-generasi baru dan memiliki ciri-ciri sendiri," kata Hadi.

"Intinya bahwa perubahan itu akan terjadi terus-menerus, tidak akan pernah berhenti. Selama dunia ini berputar, pasti akan ada satu perubahan," lanjut dia.

Oleh sebab itu, sekali lagi Hadi menekankan perlunya TNI membangun diri untuk dapat mengantisipasi dampak perubahan zaman.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/28/11165081/saat-panglima-tni-senandungkan-lagu-wind-of-change

Terkini Lainnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke