Sebelumnya, berdasarkan data pada Sabtu (4/1/2020), korban meninggal berjumlah sebanyak 60 orang.
"Lima hari pasca-bencana banjir di Jabodetabek dan sekitarnya, jumlah korban meninggal bertambah tujuh orang," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulis, Senin.
Di antaranya, korban meninggal akibat banjir sebanyak lima orang di Kota Tangerang. Kemudian, satu orang lainnya meninggal saat berada di pengungsian di Kabupaten Bogor.
Selain itu, BNPB mencatat satu korban lainnya masih hilang.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, genangan air masih terpantau di beberapa titik, yaitu Kabupaten Bekasi (20-30 cm), Kota Bekasi (20-60 cm), Kabupaten Bogor (20-30 cm) dan Jakarta Barat (20-150) cm.
Kendati demikian, BNPB juga mencatat adanya penambahan jumlah pengungsi.
"Walaupun genangan air kian surut, terjadi penambahan jumlah pengungsi sebesar 917 jiwa menjadi 36.419 jiwa dan titik pengungsian pada beberapa wilayah," tutur dia.
Titik pengungsian tersebar di Kabupaten Bekasi (3 titik), Kota Bekasi (75 titik), Kabupaten Bogor (27 titik), Kota Tangerang Selatan (1 titik), Jakarta Timur (1 titik), Jakarta Barat (5 titik), Jakarta Selatan (1 titik), Jakarta Utara (1 titik), Kabupaten Lebak (8 titik) dan Kota Depok (6 titik).
Diberitakan, hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020) itu telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Sementara, banjir bandang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu pagi akibat meluapnya Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/06/18220061/update-korban-meninggal-akibat-banjir-di-jabodetabek-dan-lebak-jadi-67-orang