Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri peresmian pembukaan UMKM Eksport BRIlianPreneur di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang hadir, Jokowi mengaku tidak ingin pasar domestik Indonesia yang besar dibanjiri okeh produk impor.
Namun di sisi lain, ia juga mengakui dalam sistem ekonomi terbuka tidak mudah untuk mencegah produk luar masuk ke dalam negeri.
"Caranya hanya satu, bagaimana kita bisa berkompetisi dengan produk impor itu. Entah dari sisi harga desain, kemasan, harus menang," kata Jokowi.
Jokowi meyakini jika mampu menonjolkan kelebihan-kelebihan itu, maka produk UMKM lokal bisa bersaing dengan produk dari luar negeri.
Bahkan, Jokowi optimistis nantinya produk UMKM karya anak bangsa bisa diekspor ke luar negeri.
"Kontribusi dalam ekspor masih didominasi oleh usaha-usaha besar. Tapi, enggak perlu berkecil hati, setelah saya masuk ke sini, optimis akan terbalik (UMKM mendominasi)," ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan, ekspor produk Indonesia pada saat ini disumbang perusahaan skala besar mencapai 85,6 persen dan UMKM berkontribusi ke pasar ekspor sekitar 14 persen.
"Ya tidak apa-apa, tapi melihat produk yang dipamerkan, saya optimis tidak lama lagi barang UMKM akan banjiri pasar ekspor," ujarnya.
Untuk mencapai hal tersebut, Jokowi juga meminta pengusaha UMKM harus memiliki standar produk yang baik agar dapat bersaing dengan negara lain.
"Ini tinggal bagaimana menaikkan dan meningkatkan kapasitas agar bisa ekspor lebih banyak dan besar," papar Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/20/12411871/jokowi-dorong-produk-lokal-bersaing-dengan-barang-impor