Salin Artikel

[POPULER SEPEKAN] Mereka yang Tinggalkan Senayan | KPK Klarifikasi Isu Miring terhadap Novel Baswedan

Dari 575 anggota DPR, 298 orang di antaranya merupakan petahana. Ini berarti ada sejumlah wajah lama yang tersingkir dan tidak kembali berkiprah di Senayan.

Mereka yang meninggalkan Senayan menjadi artikel terpopuler yang paling banyak dibaca di desk Nasional Kompas.com pekan lalu, 30 September - 5 Oktober 2019.

Ada banyak sebab mereka tidak kembali menjadi anggota DPR. Sebagian besar di antaranya karena tidak terpilih dan kalah suara dalam Pemilu 2019.

Namun, ada juga politisi yang tidak kembali menjabat anggota DPR karena tidak mencalonkan diri dalam Pemilu 2019.

Salah satunya adalah Wakil Ketua DPR 2014-2019 Fahri Hamzah. Dia tidak bisa ikut Pemilu 2019 setelah dipecat Partai Keadilan Sejahtera, kendaraan politiknya selama beberapa periode terakhir.

Ada juga nama Wakil Ketua DPR 2014-2019 Agus Hermanto. Politisi Partai Demokrat itu tak lagi maju sebagai caleg karena memberikan kesempatan kepada generasi muda.

Lalu siapa saja nama lain yang tidak lagi menjadi anggota DPR? Berikut artikelnya: Mereka yang Tinggalkan Senayan, Dua di Antaranya Wakil Ketua DPR

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan masih menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Tidak hanya menjadi korban penyerangan oleh orang yang melukai wajahnya dengan menyiram air keras, Novel Baswedan juga diterpa sejumlah kabar miring yang perlu diklarifikasi KPK.

Setidaknya ada tiga informasi menyangkut Novel yang beredar di dunia maya. KPK pun memberikan klarifikasi atas isu itu.

Pertama, mengenai foto Novel dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto dikaitkan seolah terkait dengan lembaran bertuliskan "Tanda Bukti Penerimaan Laporan/Informasi Dugaan TPK".

KPK membantah kesan seolah-olah hubungan saudara antara Novel dan Anies serta foto tersebut memengaruhi penanganan perkara di KPK.

Kedua, foto saat Novel Baswedan berada di bandara. Narasi yang beredar dalam foto adalah Novel mau jalan-jalan ke luar negeri. Padahal, Novel berada di bandara untuk menjalani pengobatan matanya.

Ketiga, ada narasi yang sempat muncul pada saat Pansus Angket KPK berjalan yang kembali mencuat di media sosial.

"Seperti keterangan salah satu tersangka di KPK yang terkait dengan kasus suap terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi, seolah-olah ada seseorang yang menyerahkan indekos 50 kamar di Bandung sebagai tukar guling perkara," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Febri menyatakan, KPK saat itu sudah menepis narasi yang diedarkan saat itu.

Klarifikasi lengkap KPK atas isu miring Novel Baswedan dapat dibaca dalam: Klarifikasi KPK soal Isu Terkait Novel: Foto dengan Anies Baswedan, Foto di Bandara, hingga Tuduhan Tukar Guling Kasus

 

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/07/08003051/populer-sepekan-mereka-yang-tinggalkan-senayan-kpk-klarifikasi-isu-miring

Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke