Salin Artikel

Menengok Tahap Uji Tipe Kendaraan Bermotor Sebelum Dipasarkan

KOMPAS.com – Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan (BPLJSKB) memiliki tiga laboratorium untuk melakukan uji tipe prototype kendaraan bermotor yang akan diluncurkan.

Laboratorium itu dikhususkan untuk menguji sepeda motor, mobil, dan kendaraan berbobot lebih dari 3,5 ton, seperti truk dan bus. Biasanya proses pengujian tipe memakan waktu dua hari, dimana dalam satu hari BPLJSKB bisa menguji hingga 5-7 kendaraan.

Adapun tahapan pengujian tipe yang dilakukan meliputi pemeriksaan konstruksi, pengukuran dimensi, uji lampu utama, uji kincup roda, uji radius putar, pengukuran berat, uji rem, uji fungsi speedometer, uji klakson, hingga uji emisi gas buang.

Agar hasil pengujian akurat dan akuntabel BPLJSKB dilengkapi dengan alat-alat uji berstandar United Nations Economic Commission for Europe (UNECE).

UNECE merupakan standar keselamatan kendaraan yang disepakati Komisi Ekonomi PBB untuk negara-negara Eropa dan telah diadopsi di banyak negara. Di Indonesia sendiri, penerapan standar tersebut disesuaikan dengan regulasi yang berlaku.

Misalnya, untuk uji emisi gas buang, BPLJSKB dilengkapi dengan fasilitas uji berstandar UNECE R40 untuk sepeda motor, R83 untuk mobil penumpang, dan R49 untuk kendaraan heavy duty, seperti truk dan bus.

Meski pengujiannya berlapis-lapis, Kepala BPLJSKB Caroline Noorida Aryani mengatakan, semua tahap itu sangat dibutuhkan memenuhi standar keselamatan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

“Setiap tipe kendaraan bermotor harus dilakukan uji tipe dan dinyatakan lulus sebelum dapat dibuat, dirakit atau diimpor secara massal,” ujar Caroline saat ditemui di kantor BPLJSKB, di Cibitung, Kab. Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (21/8/2019).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, BPLJSKB menjadi satu-satunya instansi pemerintah yang berwenang melakukan pengujian tipe, berupa pengujian fisik, untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan terhadap landasan Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Bermotor dalam keadaan lengkap.

Sebelum melakukan pengadaan sebuah alat uji, tim penguji BPLJSKB harus memastikan apakah spesifikasi alat uji sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, juga menelaah apakah alat uji tersebut dapat mengakomodir kendaraan dengan teknologi yang semakin canggih seiring dengan perkembangan zaman.

Tidak hanya modernisasi sesuai dengan teknologi kendaraan yang diuji, alat uji di BPLJSKB secara berkala dikalibrasi pula. Tujuannya, agar hasilnya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Proving ground

Selain teknologi-teknologi itu, ke depannya BPLJSKB akan dilengkapi dengan fasilitas uji kendaraan outdoor berupa proving ground, yang akan dibangun dengan standar internasional UNECE.

Teknologi itu diterapkan Direktorat Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) guna menyambut Mutual Recognition Agreement (MRA) industri otomotif di kawasan ASEAN akan segera ditandatangani pada September 2019.

Melalui kesepakatan itu, kendaraan untuk ekspor yang sudah melalui pengujian di BPLJSKB nantinya tidak perlu diuji kembali di negara tujuan ekspor.

Pada teknologi itu, kendaraan akan diuji kinerjanya sesuai dengan kondisi di jalan yang sesungguhnya.

Misalnya, dipacu dengan kecepatan tinggi, melalui jalan bergelombang, tanjakan dan turunan, jalan berlumpur, berdebu, atau genangan air. Selain itu, dilakukan juga uji tabrak (crash test), uji keseimbangan, dan uji handling stir.

“Kalau fasilitas ini sudah terbangun maka kita bangsa Indonesia akan dapat manfaatnya. Selain mendukung industri otomotif kita untuk berkembang ekspornya. Daya saing produk otomotif akan meningkat,”ujar Caroline.

Dia menambahkan, fasilitas pengujian tersebut masih sangat terbatas di ASEAN. Nantinya, negara-negara yang belum memiliki fasilitas proving ground berstandar internasional bisa melakukan pengujian di BPLJSKB.

Dalam hal itu, peluang bagi Indonesia untuk mendulang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pun terbuka.

Caroline menjelaskan, proving ground akan dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Saat ini sudah ada 22 perusahaan, baik dari dalam maupun luar negeri, yang tertarik untuk berinvestasi. Dia berharap, fasilitas itu akan menjadi ikon keselamatan berkendara di tanah air.

SDM andal

Tak hanya teknologi modern, saat ini BPLJSKB didukung oleh 25 tenaga penguji. Sebanyak 15 penguji merupakan lulusan Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) dan 10 penguji merupakan lulusan sekolah teknik non diklat.

Menurut Caroline, setiap tenaga penguji menerima pelatihan dari principal alat uji yang mayoritas berasal dari Jepang dan Jerman. Mereka juga mendapat pengayaan dari lembaga homologasi seperti TUV Rheinland.

Selain itu, BPLJSKB kerap kali mengundang tenaga ahli Agen Pemegang Merek (APM) untuk memaparkan informasi perkembangan teknologi terbaru pada kendaraannya. Dengan demikian pengetahuan dan kompetensi para penguji akan terus terbarukan.

“Keselamatan itu tidak bisa ditawar maka pengujian harus dilakukan dengan transparan, dapat dipertanggung jawabkan dan saklek. Kami berkomitmen melindungi masyarakat. Kalau kendaraan yang digunakan tidak laik, bagaimana mau menjamin keselamatan di jalan,” ujar Caroline.

Sebaga informasi, berdasarkan undang-undang, setiap tipe kendaraan bermotor harus memenuhi standar keselamatan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Selain diuji di lab milik perusahaan manufaktur yang memproduksinya, sebuah tipe kendaraan bermotor baru pun harus melalui uji tipe. Pengujiannya diselenggarakan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub.

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/10/08000001/menengok-tahap-uji-tipe-kendaraan-bermotor-sebelum-dipasarkan

Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke