"Dalam sejarah KPK, institusi TNI belum terjamah KPK. Apakah Anda yakin di TNI tidak ada praktik korupsi? Bagaimana jika ditemukan?" tanya Hendardi kepada Luthfi.
Menjawabnya, Luthfi yang merupakan aktivis anti-korupsi di Malang, Jawa Timur ini mengatakan bahwa ada celah penyalahgunaan anggaran ada di semua instansi.
"Potensi itu ada. Kalaupun itu terjadi tidak ada alasan untuk tidak dipersamakan di mata hukum," ucap Luthfi.
"Siapa pun yang melakukan itu harus dilakukan penegakkan hukum yang sama," kata dia.
Luthfi dikenal sebagai pendiri Malang Corruption Watch atau MCW. Ia menjadi salah satu kandidat yang lolos dari tahap awal capim KPK.
Ia berhasil lolos seleksi administrasi dari 392 total peserta yang mengikuti seleksi capim KPK hingga akhirnya berhasil menembus 20 besar.
Dari 20 nama itu, akan dipilih 10 nama yang kemudian dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 September 2010.
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/28/20032151/ditanya-soal-celah-korupsi-di-tni-ini-kata-capim-kpk-luthfi-jayadi