Salin Artikel

Saat Eks DI/TII dan NII Kembali ke Pangkuan Pancasila...

Di hari itu, mereka mengucap ikrar setia kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Upacara ini berlangsung di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan dan disaksikan Menko Polhukam Wiranto. 

Menariknya, dari 14 orang yang mengucap ikrar, satu di antaranya adalah anak pimpinan DI/TII, Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo, Sarjono Kartosuwiryo.

1. Lima pokok ikrar

Prosesi sumpa setia ini diawali dengan pembacaan ikrar yang diwakili empat eks DI/TII dan eks NII. Dilanjutkan dengan penandatangan ikrar setia pada Pancasila.

Selanjutnya, 14 eks DI/TII dan eks NII satu persatu mencium bendera merah putih diiringi lagu Bagimu Negeri. Prosesi ini diterjemahkan sebagai lambang kesetiaan pada negara.

Selesai mencium bendera, masing-masing dari mereka dipeluk dan dijabat tangannya oleh Menteri Wiranto.

Ada lima poin ikrar yang dibacakan. Bunyinya adalah:

Kami keluarga besar Harokah Islam beseta eks darul islam/tentara islam Indonesia (DI/TII), dan eks negara islam indonesia (NII) bersama segenap pendukungnya dengan ini berikrar,

1. Berpegang teguh kepada pancasila dan UUD 1945

2. Setia kepada negara kesatuan republik indonesia (NKRI) dengan semboyan bhineka tunggal ika.

3. Menjaga persatuan dalam masyarakat majemuk agar tercipta keharmonisan, toleransi, kerukunan dan perdamaian untuk mencapai tujuan nasional

4. Menolak organisasi dan aktivitas yang bertentangan dengan Pancasila

5. Meningkatkan kesadaran bela negara dengan mengajak komponen masyarakat untuk menjaga persatuan dab kesatuan bangsa.

2. Kembalinya putra pimpinan DI/TII ke Pancasila

Satu dari 14 orang yang mengucap ikrar setia pada Pancasila adalah putra dari pemimpin DI/TII Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo. Sosok tersebut bernama Sarjono Kartosuwiryo.

Di hadapan Wiranto, Sarjono mengaku, kembalinya ia pada ideologi Pancasila lantaran selama ini sering menerima akibat buruk dari perpecahan. Perpecahan itu tak hanya menimpa dirinya, tetapi juga berdampak pada keluarga.

"Saya menerima akibat yang buruk daripada perpecahan. Sekarang orang-orang yang mulai mengadakan perlawanan baik itu apapun bentuknya itu berakibat kepada anak dan keluaganya," kata Sarjono di Gedung Kemenko Polhukam, Selasa (13/8/2019).

Sarjono mengatakan, dirinya baru mengucap ikrar sekarang karena selama ini berupaya menggalang dukungan dari orang-orang di sekeliling. Termasuk, menggalang dukungan dari pemerintah.

Ia mengaku tak dijanjikan apapun oleh pemerintah terkait ikrar ini.

"Nggak ada (pemerintah menjanjikan sesuatu). Kita mah membela negara mau janji nggak janji, nggak dibayar, tapi saya perlu dengan negara ini," ujarnya.

3. Dua juta orang pengikut DI/TII dan NII masih eksis

Sarjono Kartosuwiryo menyebut, hingga saat ini, masih ada sekitar dua juta orang yang menjadi pengikut DI/TII dan Negara Islam Indonesia (NII).

Jumlah ini tersebar di sejumlah lapisan masyarakat.

"Saya tidak punya statistik yang riil, tapi diperkirakan mungkin sekitar dua jutaan yang masih eksis. Tapi itu perkiraan kasarnya," kata Sarjono.

Sebagai mantan DI/TII dan NII, Sarjono berpesan supaya rakyat Indonesia yang masih berupaya melawan ideologi dapat segera kembali pada persatuan dan Pancasila.

"Saya mengimbau kepada rekan-rekan untuk bersatu, bersama-sama membangun negara ini. Sebab negara ini kalau rusak, bocor, ya kita sendiri yang tenggelam," ujar dia.

4. Apresiasi dan Harapan Wiranto

Kembalinya 14 anggota keluarga Harokah Islam, eks DI/TII, dan eks NI ke pangkuan Pancasila mendapat apresiasi dari Menko Polhukam Wiranto.

Menurut Wiranto, ikrar ini adalah bonus jelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-74 pada 17 Agustus 2019 mendatang.

"Kita semua karena itu Presiden juga memberikan apresiasi, menyambut baik, sangat berbangga dengan keikhlasan kesetiaan saudara sekalian," kata Wiranto.

Wiranto mengatakan, ikrar ke-14 eks DI/TII dan eks NII ini bisa mengurangi ancaman keterbelahan masyarakat.

Ia berharap, peristiwa ini bisa menjadi tonggak persatuan bangsa sebagai dasar pembangunan.

Wiranto juga berharap kesadaran semacam ini tidak hanya dimiliki 14 orang eks DI/TII dan eks NII yang telah berikrar, tetapi seluruh rakyat Indonesia yang masih punya cita-cita untuk mengubah NKRI.

"Mudah-mudahan momen ini merupakan satu peluang yang sangat baik untuk teman-teman di luar sana yang belum sadar untuk sadar mengikuti jejak teman teman yang saat ini sama sama kita di ruangan ini," katanya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/14/06503971/saat-eks-di-tii-dan-nii-kembali-ke-pangkuan-pancasila

Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke