Salin Artikel

Saat Ma'ruf Amin Rasakan Perbedaan Datangi Kantor Wapres untuk Kesekian Kalinya...

Kedatangan Ma'ruf ke Kantor Wakil Presiden untuk memenuhi undangan Kalla. Kalla sebelumnya mengundang Ma'ruf untuk berbincang ringan mengenai tugas-tugas wakil presiden.

Iring-iringan kendaraan Ma'ruf sebagai wakil presiden terpilih masuk ke Kantor Wakil Presiden melalui gerbang depan. Hanya wakil presiden dan presiden yang boleh masuk kantor tersebut melalui gerbang depan.

"Assalamualaikum," ujar Kalla menyambut Ma'ruf dengan bersemangat. Ia lalu menyalami dan menggamit tangan Ma'ruf cukup lama.

Mereka pun berhenti sebentar melayani permintaan para pewarta yang sibuk memotret untuk mengabadikan pertemuan keduanya. Setelah itu mereka bergegas masuk ke ruang kerja Kalla.

"Nanti ya," ujar Kalla.

Usai berbincang sekitar satu jam di ruang kerja Kalla, keduanya keluar menyapa wartawan yang telah menunggu. Ma'ruf berjalan menuju wartawan sembari menjinjing tas (goodie bag) putih berlogo Istana Wakil Presiden.

Kalla lalu membuka pembicaraan. Ia mengungkapkan dalam pertemuan tertutup tadi, ia dan Ma'ruf membahas tugas dan wewenang wakil presiden.

"Saya bersilaturahim dan juga berbincang-bincang tentang, pertama tentu menjelaskan tugas-tugas wapres. Dan juga apa tugas utama, ada juga inisiatif-inisiatif beliau juga bagaimana kita menjalankan tugas ini dengan baik," ujar Kalla.

"Antara lain juga beberapa hal yang sedang berjalan yang harus dilanjutkan," lanjut dia.

Kalla lalu menunjukkan tas yang dibawa Ma'ruf.

"Ini bahan-bahan tentang tugas-tugas wapres," kata Kalla sembari menunjukkan tas yang ia berikan kepada Ma'ruf.

Para wartawan lantas menanyakan isi tas tersebut. Kalla lalu menunjukkan kepada wartawan isi tas itu. Beberapa di antaranya ialah makalah mengenai perekonomian dan hak-hak wakil presiden

"Ada masalah ekonomi. Hak-hak wapres supaya lebih jelas. Apa fasilitasnya. Ada masalah ekonomi yang kita hadapi. Kemudian ada antara lain Universitas Islam karena pasti menarik untuk beliau pembangunan Universitas Islam Internasional (Indonesia)," papar Kalla.

Kalla menyadari praktek tersebut tak lazim. Sebab, belum ada tradisi wakil presiden sebelumnya mengundang wakil presiden terpilih ke kantor untuk berbincang mengenai tugas dan kewenangan mereka.

Namun, Kalla mengatakan hal itu penting dilakukan untuk menjaga keberlanjutan pemerintahan sebelumnya dengan yang akan datang. Ma'ruf berbincang di ruang kerja Kalla sekitar satu jam.

"Ya penting supaya ada keberlanjuntan pemerintahan. Jadi pemerintahan itu tidak boleh berhenti dan tidak boleh terpisah-pisah. Harus berlanjut. Jadi kebijakannya boleh tentu berbeda tapi sistem pemerintah harus jalan," ujar Kalla.

Ma'ruf pun mengaku mendapat banyak informasi mengenai tugas-tugas sebagai wapres. Ia juga mengetahui tantangan yang akan dihadapi sebagai wapres ke depannya.

Ma'ruf menambahkan, dari perbincangannya dengan Kalla, ia juga telah memetakan permasalahan yang akan ia tangani.

"Dari informasi Pak JK (Jusuf Kalla), sekarang ini saya baru mengumpulkan permasalahannya, dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh wapres. Jadi, belum akan melakukan apa itu belum, kita akan pelajari lebih dalam. Baru nanti akan melakukan apanya itu," papar dia.

Ia pun punya kesan tersendiri usai memenuhi undangan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya.

Ma'ruf mengaku tak asing saat mengunjungi Kantor Wakil Presiden. Sebabnya, sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais Aam PBNU, ia beberapa kali kerap datang ke Kantor Wakil Presiden menemui Kalla.

Hanya, kali ini kesannya sedikit berbeda karena ia datang bertemu Kalla sebagai wakil presiden terpilih.

"Ya, rasanya kalau kantornya kan saya sering kali bertemu Pak JK (Jusuf Kalla) di sini. Tapi kan sekarang biasanya saya menghadap sebagai ketua Majelis Ulama, sebagai Rais Aam PBNU. Nah sekarang ini saya untuk menerima informasi sebagai wapres berikutnya," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf pun berterima kasih kepada Kalla yang telah menyempatkan waktu untuk mengundangnya berbincang mengenai tugas wapres.

Ia mengaku sudah mulai mengetahui permasalahan yang akan dihadapinya sebagai wapres serta hak dan kewenangannya.

Kendati demikian, meski sudah menjadi wapres terpilih, Ma'ruf merasa Kalla tetaplah wapres seutuhnya.

"Saya bilang wapresnya tetep Pak JK (Jusuf Kalla) lah. Saya cuma penggantinya," ujar Ma'ruf kepada wartawan.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/05/09145631/saat-maruf-amin-rasakan-perbedaan-datangi-kantor-wapres-untuk-kesekian

Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke