Salin Artikel

Tawa SBY dan Jusuf Kalla Saat Mengenang Ani Yudhoyono

Saat Ani meninggal dunia, Kalla mengalami gangguan usus yang mengharuskannya dirawat selama 10 hari di rumah sakit. Akibatnya, ia hanya bisa menitipkan salam kepada SBY melalui kedatangan istrinya, Mufidah Jusuf Kalla yang bertakziah lebih dulu ke Cikeas.

Saat baru saja keluar dari rumah sakit, ia mengatakan bakal bertakziah ke rumah SBY di Cikeas jika sudah pulih. Kalla yang belum sempat bertakziah saat istri SBY, Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhirnya pada 1 Juni, akhirnya membayar tuntas janjinya.

Kalla menemui SBY didampingi Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi, mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin, dan mantan Menteri Perdagangan M. Luthfi. Keduanya merupakan mantan menteri di era kepresidenan SBY.

Sedangkan SBY menyambut Kalla yang pernah mendampinginya sebagai Wakil Presiden periode 2004-2009 dengan ditemani mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh. SBY pun langsung menyalami Kalla.

Tak seperti tamu lainnya yang biasa disambut SBY di pintu depan pendopo, Kalla diterima di pintu utama rumah. SBY lalu menanyakan kabar Kalla. Mobil VW Caravelle dengan plat nomor RI 2 itu pun terparkir persis di muka teras rumah SBY.

Layaknya dua sahabat yang lama tak bersua, SBY beberapa kali menepuk-nepuk punggung tangan Kalla. Keduanya tersenyum lama.

"Apa kabar Pak JK (Jusuf Kalla)?" tanya SBY.

"Baik, Pak," ujar Kalla.

Mereka lalu masuk ke rumah bersama para tamu yang lain. Pertemuan antara SBY dan Kalla berlangsung sekitar 40 menit.

SBY dan Kalla lalu keluar rumah dan menghampiri wartawan yang telah menunggu di depan teras. Kalla mempersilakan SBY untuk bicara lebih dulu. Namun SBY menyerahkannya kepada Kalla.

"Bapak saja," ucap SBY dengan suara yang masih serak.

Kalla lalu berbicara di depan awak media. Ia menceritakan maksud dan tujuannya datang ke rumah SBY.

"Saya datang untuk bersilaturahim dan menyampaikan sekali lagi duka cita yang dalam atas berpulangnya Ibu Ani. Saya baru datang karena juga sempat istirahat di rumah sakit sekaligus 10 hari, jadi baru sempat ke sini," papar Kalla.

Wartawan lantas menanyakan kenangan membekas bersama Ani semasa hidupnya. Kalla menjawab almarhumah adalah sosok yang kerap memberikan pandangan-pandangan terbuka di saat menghadapi permasalahan. Kalla menambahkan Ani merupakan sosok istri yang baik.

Kalla mengungkapkan saat pertama-tama memenangi Pilpres 2004 bersama SBY, hampir tiap malam ia datang ke Cikeas untuk membahas formasi kabinet.

Awak media lalu bertanya kepada Kalla, masakan apa yang paling mengingatkannya dengan sosok Ani. Saat Kalla hendak menjawab, SBY yang awalnya enggan bicara, lebih dulu menimpali pertanyaan wartawan. SBY menimpalinya dengan tertawa.

"Nasi goreng, mie," ujar SBY lantas tertawa.

"Ya sangat sederhana kalau kami makan di sini," ujar Kalla.

SBY kembali menimpali jawaban Kalla sembari tertawa.

"Kerupuk, kerupuk," tutur SBY lalu kembali tertawa

Mendengar kata kerupuk, Kalla langsung teringat dengan kebiasaan SBY dan Ani yang selalu makan ditemani dengan kerupuk. Kalla lalu menceritakan sembilan kaleng kerupuk dengan isi yang berbeda milik Ani. Kesemuanya tersimpan di Istana Negara saat SBY dan Kalla memimpin pemerintahan.

"Dulu (SBY dan Ani) punya kerupuk sembilan kaleng. Jadi saya pernah makan di Istana 'Pak, Bapak punya kerupuk segala macam, diapain itu?' kata Kalla menirukan pertanyaannya ke SBY kala itu

"Saya bertanya, kenapa makan kerupuk? 'Ya kalau tidak ada bunyi-bunyi endak enak makannya," ujar Kalla menirukan jawaban SBY.

Mendengar cerita Kalla, SBY yang hampir tak pernah terlihat tertawa di depan kamera sepeninggalan istrinya, akhirnya tertawa lebar.

Wartawan lalu meminta SBY untuk memberikan pernyataan terkait pertemuannya dengan Kalla. SBY awalnya menolak. Namun akhirnya ia bersedia berbicara dengan suara yang masih serak.

"Saya masih menata hati ya. Melalui hari-hari yang berat ini. Saya berbincang-bincang dengan sahabat saya, Pak Jusuf Kalla tadi pernah berjuang kemana-mana mengatasi banyak masalah di negeri ini berdua," ujar SBY.

Ia lalu menceritakan berbagai kenangan bersama Kalla saat memimpin pemerintahan, mulai dari penanganan bencana hingga kenaikan harga BBM.

Ia pun berkeinginan untuk berkolaborasi dengan Kalla agar bisa memberikan pandangan-pandangan yang baik kepada masyarakat untuk membangun Indonesia ke depan.

"Jadi kenang-kenangan kami indah sekali Pak Jusuf ya. Sama-sama berjuang untuk Indonesia. Sebagai orang tua, Pak Jusuf kalau sudah tepat kita berkomunikasi lagi. Apalah (nanti) yang kita sampaikan dan pandangan rakyat, pandangan orang tua untuk kebaikan negeri ini," ujar SBY. 

"Saya kira itu dulu yang bisa saya sampaikan ya. Terima kasih," sambung SBY.

Ia lalu mengantar Kalla pulang hingga memasuki mobil.

https://nasional.kompas.com/read/2019/06/27/10050751/tawa-sby-dan-jusuf-kalla-saat-mengenang-ani-yudhoyono

Terkini Lainnya

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke