Salin Artikel

Istana: Kalau Pasukan Turun Harus Merasa Nyaman, Jangan Ketakutan

"Kan mengingatkan, situasi abis pemilu, kondisi seperti ini kan perlu semuanya mewaspadai. Jangan sampai masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman," kata Moeldoko usai rapat kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (23/4/2019).

"Makanya presiden tadi memberikan penekanan supaya TNI dan Polri lebih fokus lagi pada memahami situasi," tambah dia.

Moeldoko mengatakan, sejauh ini pemerintah belum membaca indikasi keadaan akan ricuh. Namun, tindakan preventif harus tetap dilakukan.

"Ada sementara masyarakat yang gamang, kita harus memberikan keyakinan kepada masyarakat enggak ada apa-apa situasinya," kata dia.

Moeldoko menyebut salah satu langkah menjaga keamanan adalah dengan mengerahkan pasukan Brimob Polri dari daerah ke Jakarta.

Ia meyakini kehadiran pasukan di tengah-tengah masyarakat bisa menciptakan rasa aman dan nyaman.

"Jadi masyarakat kalau ada pasukan yang turun di lapangan justru harus merasa nyaman, jangan merasa ketakutan," kata dia.

Presiden Jokowi sebelumnya meminta aparat keamanan untuk terus menjaga stabilitas keamanan pascapemungutan suara pemilu 2019 yang baru saja usai.

Instruksi itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa pagi ini.

"Kepada para menteri/ kepala lembaga, Panglima TNI , Kapolri dan Kepala BIN saya minta agar stabilitas keamanan dan ketertiban terus dijaga agar kondisi yang ada betul-betul kondusif," kata Jokowi.

Setelah pencoblosan 17 April kemarin, capres petahana ini melihat muncul riak-riak kecil yang berkembang di masyarakat.

Jokowi menilai, munculnya riak-riak kecil itu wajar dalam pesta demokrasi selama tidak mengganggu keamanan dan ketertiban.

"Saya kira biasa dalam pesta demorkasi ada riak-riak kecil, tapi jangan sampai ganggu keamanan dan ketertiban, mengganggu rasa aman masyarakat," kata dia.

Pasca pencoblosan, hasil hitung cepat sejumlah lembaga menunjukkan keunggulan untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Paslon petahana ini unggul dengan selisih sekitar 9-10 persen dari rivalnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kendati demikian, Prabowo juga mengklaim kemenangan di Pilpres berdasarkan hasil hitungan tim internalnya.

Sementara KPU masih melakukan rekapitulasi secara nasional hingga 22 Mei 2019. Setelah itu, KPU akan mengumumkan pemenang Pemilu.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/23/12584181/istana-kalau-pasukan-turun-harus-merasa-nyaman-jangan-ketakutan

Terkini Lainnya

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke