Salin Artikel

Cerita Jokowi Dicegat Warga 6 Kali Saat Tiba di Sorong

Pantauan Kompas.com yang ikut dalam iring-iringan, mobil Jokowi sudah diserbu oleh masyarakat Sorong begitu akan meninggalkan area bandara.

Di sepanjang perjalanan dari bandara ke lokasi kampanye di Aimas Convention Center, masyarakat juga masih ramai memenuhi jalan untuk menyambut kedatangan Jokowi.

Jokowi bahkan mengaku iring-iringan kendaraannya dicegat oleh masyarakat sampai enam kali dalam perjalanan yang berjarak sekitar 15 kilometer.

"Dari airport sampai ke gedung ini saya dicegat masyarakat sampai enam kali sehingga mobil harus berhenti dan kemudian menyalami rakyat yang ada di jalan," kata Jokowi.

"Coba cari di negara mana presiden baru lewat dicegat. Tidak ada di negara mana pun presiden dicegat itu tidak ada," kata Jokowi disambut riuh massa pendukungnya.

Karena dicegat warga, Jokowi harus menempuh perjalanan 1,5 jam dari bandara ke lokasi acara. Jokowi baru tiba di Aimas Convention Center jelang tengah malam atau sekitar pukul 23.00 WIT, padahal acara tersebut semula dijadwalkan pukul 19.00 WIT.

Namun, Jokowi senang masyarakat yang sudah menunggu berjam-jam tetap antusias menyambut kedatangannya.

"Saya pikir pukul 23.00 WIT ini sudah pulang semua. Saya pikir sudah pulang dan tidur semua. Akan tetapi, saya sangat mengapresiasi bapak ibu saudara sekalian masih berada di ruangan ini," kata Jokowi.

Dengan melihat antusiasme masyarakat ini, Jokowi menargetkan ia dan cawapres Ma'ruf Amin bisa menang dengan suara di atas 80 persen di Papua Barat. Target itu lebih besar dari kemenangannya di lokasi yang sama pada Pilpres 2014.

Saat itu, Jokowi yang juga berhadapan dengan Prabowo Subianto hanya meraih kemenangan 67 persen.

"Tetapi tahun 2019 ini kita ingin Jokowi-Ma'ruf Amin bisa menang di atas 80 persen. Minimal 80 persen," kata Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/02/06253771/cerita-jokowi-dicegat-warga-6-kali-saat-tiba-di-sorong

Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke